Lama
ga update blog ini ya, sampai lumutan kayak gini *bersihin blog dan broken link
hehehe. Insya Allah mulai bulan Juni bakalan lebih update lagi tentang
parenting dan jurnal Umar. Ya karena niatnya blog ini kayak jurnal pertumbuhan
Umar dan tentang emaknya. Supaya kelak
saat dewasa Umar bisa tahu gimana polahnya waktu kecil. Kalau Parenting mungkin
saya share ilmu – ilmu yang saya dapat dan pengalaman orang lain ya. soalnya
saya pu masih newbie banget.
Alhamdulillah
usia Umar udah 20 bulan lebih 16 hari. Insya Allah postingan Kamis depan akan
membahas tumbuh kembang Umar dengan KSPS. Daan saya nyesel baru tau tentang ini
hiks L.
Saya sharing nanti siapa tahu ada yang butuh dan pengin tahu perkembangan
balitanya. Untuk postingan kali ini pengin cerita lain tentang Umar.
Semenjak
Umar mulai aktif berjalan dan mengoceh, saya mulai berhati - hati dalam
mengucap sesuatu dan bertindak. Kalau biasanya kadang saya dengan mudahnya
marah marah, sekarang kalau emosi mulai naik biasanya saya langsung minum atau
cuci muka dan langsung istighfar.
Sebisa mungkin tangan tidak ikut bergerak. Takut kalau nanti akan menyesal. Toh misalkan Umar berulah karena rasa ingin tahunya yang tinggi dan kadang nyerempet bahaya.Semua hal ini saya lakukan karena ada sang peniru ulung di rumah. Segala yang di ucapkan bunda atau orang rumah akan di ucapkan.
Sebisa mungkin tangan tidak ikut bergerak. Takut kalau nanti akan menyesal. Toh misalkan Umar berulah karena rasa ingin tahunya yang tinggi dan kadang nyerempet bahaya.Semua hal ini saya lakukan karena ada sang peniru ulung di rumah. Segala yang di ucapkan bunda atau orang rumah akan di ucapkan.
Kadang
kebiasaan – kebiasaan kecil bunda dan orang rumah selalu ditiru. Bunda lagi
nyapu, langsung direbut pengin sapu. Ada nendanya lipet baju, langsung minta
baju buat dilipet ala Umar. Hal – hal kecil seneng banget buat ditiru. Kalau
susah mulai meniru memang jadi harus waspada. Karena sekali emorinya merekam
hal buruk akan susah untuk di hapus lagi. Kasusnya saudara sepupu Umar yang
entah kenapa jadi kasar banget. Selidik punya selidik pernah liat anak berantem
di pengasuhnya. Dan akhirnya dimasukin ke Kelompok Bermain karena ibunya kerja.
Tapi tetap saja agak susah menghilangkan sifat kasarnya. Ada salah satu
kejadian yang bikin saya nyes banget. Setiap Umar nangis karena sesuatu
biasanya saya cium pipinya sambil peluk. Suatu ketika saya pernah nangis saking
kesel dan jengkelnya sama rewelnya Umar. Eh tau tau umar bilang “nda
aniiss?..tium…tium…tayaaang” antara pengin ketawa dan haru. Apalagi sekarang
Umar jarang mau kalau diminta cium.
Mungkin
inilah yang namanya masa Golden Age. Masa
dimana anak mulai merekam dan meniru segala perbuatan dan ucapan orang – orang yang
berada di sekitarnya. Jadi saya pun berusaha menyelipkan kegiatan positif atau
kebiasaan – kebiasaan positif untuk Umar. Harapannya akan terus terekam sampai
dia dewasa. Ada beberapa hal yang saya dan keluarga berusaha ajarkan dan
biasakan pada Umar.
Salah
satunya adalah tentang sholat. Salah satu keuntungan rumah dekat dengan masjid
adalah sering mendengarkan adzan. Saat Umar berusia satu tahun biasanya saat
ada adzan Subuh reflex dia akan bangun dan bilang “Allah..yuk Allah”. Sekarang semakin
besar bangunnya semakin siang hehehe. terkadang suka ikut ke masjid untuk
sholat. Belum bisa anteng tapi kadang lucu juga praktekin takbiratul ihram dan
sujud yang lebih tepatnya tengkurep hehehe. sayang ya ga ada fotonya hehehe.
Atau
tentang kebiasaan masuk rumah mengucap salam, Umar pun selalu melakukan
walaupun masih belum terlalu lancar. Taruh sandal Umar pda tempatnya dan masih
banyak kegiatan kecil yang penuh kebaikan yang bisa kita ajarkan pada anak.
Aplagi Umar lagi gandrung sama Halo Balita. Saat melihat ada Sali makan
sendiri, entah kenapa Umar langsung meniru dan hampir ga mau di suapin. Salah kebiasaan
baik lainnya adalah menngenalkan Umar pada buku. Buku pertama Umar ya sekitar
dia berusia enam bulan atau tujuh bulan. Insya Allah nanti saya ceritakan
perjalanan pedekate Umar dengan buku.
Ga
kerasa panjuuang banget ya hehehe. Saya sendiri masih belajar dalam memberikan
stimulasi pada masa golden age Umar. Berusaha sebaik mungkin menjadi contoh
bagi Umar. Mudah – mudahan cerita ini bisa bermanfaat ya. Oiya kalau teman –teman
sendiri ada cerita apa tentang masa golden age anak?sharing yuk..
mantappp
BalasHapusbagus blognya mba
BalasHapusSun Protection