Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Januari 2019

Tips Toilet Training




          Seperti yang sudah dibahas kemaren, salah satu drama Batita selain menyapih ya Toilet Training. Karena sesungguhnya bila anak lulus Toilet Training sungguh melegakan isi dompet heheheh. Itu cuman salah satunya aja sech. Tujuan utamanya ya supaya anak bisa melakukan BAB dab BAK di tempat seharusnya. Beda dengan Sapih yang bisa aja sech kita nurutin sampai si anak mau berhenti sendiri. Kalau Toilet Training ini harus dilakukan. Jangan sampai usia enam tahun masih asyik dengan diapers. Soalnya saya pernah ketemu sech anak yang usianya hampir enam tahun masih pakai Diapers.

          Tapi Toilet Training juga butuh berbagai tips supaya berjalan lancar dan tidak menimbulkan trauma kepada anak. ada beberapa Tips Tolilet Training yang saya lakukan kepada Umar.

Tips Toilet Training


          Siapkan  Stock Sabar
          Tips Toilet Training pertama yaitu Siapkan Stok Sabar. Karena sesungguhnya mental dan kesabaran sang ibu di uji disini. Saya awal melakukan Toilet Training sering kelepasan kesabaran karena Umar pipis di sembarang tempat. Tapi akhirnya saya sadar bahwa mungkin Umar akan trauma bila saya sering marah karena pipis sembarangan.

          Support System Keluarga
          Tips Toilet Training kedua adalah tentang Support System dalam keluarga. Ini sangat penting karena berkaitan dengan najis dalam air sebi atau fese yang mungkin bisa di mana saja. Jadi bicarakan dengan orang rumah bahwa anak sedang belajar Toilet Training dan minta jangan marah bila masih mengompol sembarangan. Bila seorang muslim, jangan lupa untuk sediakan sandal sehabis berwudhu menuju ke musholla rumah atau ke kamar. Khawatir bila dalam membersihkan kurang bersih. Support System keluarga juga membantu bila anggota keluarga melihat gerakan anak kurang nyaman bisa langsung tatur di kamar mandi.


          Perhatikan waktu BAB dan BAK anak.
          Dulu setiap jam saya mentatur Umar di kamar mandi. Tapi jadi kurang efektif karena Umar justru sering rewel. Akhirnya saya mulai perhatikan kapan biasanya umar akan terangsang untuk pipis dan Pub. Untuk PUB sendiri ternyata Umar punya kebiasaan yang sama dengan saya. Pagi hari setelah sarapan. Atau pun saya perhatikan ekspresi dan tingkah Umar. Biasanya dia akan menyendiri di pojok sambil jongkok hehehhe. Tentu tiap anak berbeda ya tingkah dan waktunya. Bunda, bisa mulai memperhatikan sebelum akan dimulai Toilet Trainingnya.

          Sounding Terus menerus.
          Jangan lupa untuk selalu mensounding anak tentang Toilet trainingnya. Kalau memang anak di day car, jangan lupa untuk berkoordinasi dengan gurunya. Alhamdulillah guru Umar pun bisa di ajak kerjasama. Dan kebetulan di day care nya ada program Toilet Training. Jadi memang bisa lebih mudah.
          Oiya urusan Sounding ini pun kita harus memilihkan kata – kata yang tepat. Umar salah strategi karena sounding dengan kata yang kurang jelas. Saya selalu bilang “Umar kalau pipis bilang ya”. Umar menangkapnya saat sudah pipis ya baru bilang. Ketika saya tanya kok pipis di celana lagi? Umar menjawab “katanya kalau pipis,,ini udah pipis nda..”. Siapa yang salah? Ya saya lah heheheh.
          Akhirnya saya ubah kalimatnya kalau untuk Pub saya bilang “Umar kalau perutnya sakit mau keluar **k, lagsung ke kamar mandi ya” begitu pula dengan BAK. Saya mensounding dengan kalimat “Umar kalau mau pipis ke kamar mandi ya..pipisnya di kamar mandi”. Memang ga langsung berubah saat itu juga, tapi Alhamdulillah sampai tulisan ini di up di blog, Umar udah lulus Toilet Training.

          Pipis Sebelum Tidur
          Nah, berhubung Umar belum bisa bangun malam kalau mau pipis, jadi sebelum masuk kamar biasanya saya usahakan buat mentatur Umar dulu. Kalaupun bangun tengah malam, biasanya karena haus dan minta minum. Habis minum, saya langsung tatur dia di kamar mandi meskipun sambil ngantuk.
          Itu tadi ada beberapa tips Toilet Training ala bunda Umar. sekian banyak tips mungkin dari yang lain menurut saya kuncinya ya kesabaran sang ibu dan juga anggota keluarga lainnya. Jangan dimarahi saat anak masih mengompol. Khawatir akan trauma di kemudian hari.
 
          Mudah – mudahan Tips Toilet Training kali ini bisa bermanfaat buat bunda semuanya. Adakah yang punya tips lain? yuk share disini..

Selasa, 06 November 2018

Tips Memilih Buku Anak Ala Bunda Umar



          Tips Memilihkan Buku Anak ini sebenarnya berdasarkan apa yang saya amati dan saya lakukan ya, bunda. Jadi mungkin akan berbeda di setiap orang. Atpi minimal adalah bisa menjadi pengetahuan dalam memilihkan buku anak. Jangan sampai karena bingung dan kuatir buku akan di sobek habis oleh anak malah jadi ga ada keinginan untuk berinvestasi untuk otak anak.
          Karena sebenarnya hal yang sangat amat wajar bila seorang anak yang pertama kali diberi buku  akan lebih tertarik menyobeknya bila diberikan saat Balita. Atau pun akan cuek saja bila sudah terlalu gede dan lebih asyik dengan gadgetnya. Kapan – kapan kita akan bahas ini ya, bun. Nah untuk sekarang yuk kita kulik lagi gimana sih Tips Memilihkan Buku Anak ala Bunda Umar.

Sabtu, 26 Agustus 2017

7 Tips Mendongeng untuk Anak



             

Masa golden age pada anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat, mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh. Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca. Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran, maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.

 

            Kebiasaan mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan menambah kosa kata.

            Salah satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku tersebut. Tapi caranya gimana ya???


 

 

            Tenang bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk  Anak sesuai dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.

 

 Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada anak. 

Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.

 

 Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan lakukan improvisasi.  

Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya. Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan jalan cerita.

 

 Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih, tertawa, atau kaget.  Iya tau bunda bukan artis sinetron yang pinter acting. Tapi dengan bermain ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang bercerita. Agak lebay sech memang,  saya pun sering bermain ekspresi agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta gadget.

 

 Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi

 

 Perhatikanlah Intonasi Suara

Aturlah nafas dan perhatikan inoasi suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih hidup dan tidak membosankan.

 

 Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana. 

 Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini dilakukan agar anak tetap merasa happy dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.

 

  Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.  

Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri, saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan mandi (misalnya).

 

  Peka terhadap situasi. 

 Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan bahasanya.

 

Baca juga : Asyiknya Baca Buku

 

                Akan lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan. Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.

 

                Mudah – mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.