Blog Untuk Umar salah satu alasan kenapa saya berani menyusahkan diri sendiri untuk mengurus banyak blog. Selain itu karena kepengin juga mulai punya niche blog. Jadi ga kaya supermarket segalanya ada. Walau pun memang berat banget karena betul - betul kontennya harus sesuai dengan niche blog dalam hal ini parenting dan segala kegiatan Umar.
Blog ini saya dedikasikan buat anannku tersayang. Berharap dia bakalan baca blog ini saat udah gede. we love u boy!
Selasa, 20 November 2018
Blog Untuk Umar
Blog Untuk Umar salah satu alasan kenapa saya berani menyusahkan diri sendiri untuk mengurus banyak blog. Selain itu karena kepengin juga mulai punya niche blog. Jadi ga kaya supermarket segalanya ada. Walau pun memang berat banget karena betul - betul kontennya harus sesuai dengan niche blog dalam hal ini parenting dan segala kegiatan Umar.
Selasa, 06 November 2018
Tips Memilih Buku Anak Ala Bunda Umar
Minggu, 09 September 2018
Jurnal Syukur Bunda : Tak Ada Yang Tak Diketahui Allah
Jumat, 17 Agustus 2018
Jangan Ajak Anakmu Pergi, KAlau Tak Punya Stok Sabar
Sabtu, 07 Oktober 2017
3 Hari Tanpa Umar
Tadinya berasa kuat aja, apalagi kadang seharian juga Umar sering saya tinggal. Sampai pas bis mulai berangkat dan lihlat umar dadah langsung gerimis dah hati dan mata
Bahkan sepanjang jalan dari terminal sampai rumah nangis terus. Untungnya bawa masker, jadi ga terlalu kentara kalau lagi nangis hehehe.
Bangun pagi hari sabtu biasanya kemrungsung nyiapin ono ini itu tapi malah santai. Apalagi dapat kabar kalau hari itu libur. Pas banget badan butuh istirahat. Jadi seharian bunda full mager di kasur sambil minum tolak angin. Sambil sesekali video call sama Umar.
Ga bisa sering karena keluarga Bandung kondangan ke Jakarta. Alhamdulillahnya banyak yang bilang Umar ga rewel. Dapat kiriman foto dan video bunda jadi kangen berat.
Tapi Alhamdulillah full istirahat badan jadi lumayan enakan.
Dan akhirnya baru bisa ketemu pas senin dini hari. Jam 3 pagi kebangun dan ga mau tidur lagi sampai jam 11 siang.
Capek...ngantuk iyaaaa...tapi rasa bahagia bisa ketemu lagi sama anak sholeh yang suka ngoceh.
Walaupun tidak ada yang salah bisa seorang ibu sejenak holiday menghela nafas tanpa rengekan anak. Selama anak dalam pengawasan orang yang dapat dipercaya. Saya pun jadi lebih menghargai kebersamaan dengan Umar.
Sabtu, 26 Agustus 2017
7 Tips Mendongeng untuk Anak
Masa golden age pada
anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat,
mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh.
Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca.
Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah
bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran,
maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.
Kebiasaan
mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada
anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan
menambah kosa kata.
Salah
satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku
tersebut. Tapi caranya gimana ya???
Tenang
bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk Anak sesuai
dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller
Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di
waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.
Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada
anak.
Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang
tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi
temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan
membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.
Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan
lakukan improvisasi.
Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita
yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya.
Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat
sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa
berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan
jalan cerita.
Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih,
tertawa, atau kaget. Iya tau bunda bukan artis sinetron yang
pinter acting. Tapi dengan bermain
ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang
bercerita. Agak lebay sech memang, saya pun sering bermain ekspresi
agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta
gadget.
Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi
Perhatikanlah
Intonasi Suara
Aturlah nafas dan perhatikan inoasi
suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain
lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih
hidup dan tidak membosankan.
Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana.
Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar
pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini
dilakukan agar anak tetap merasa happy
dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.
Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.
Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri,
saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun
menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh
dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan
mandi (misalnya).
Peka terhadap situasi.
Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan
diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar
sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan
bahasanya.
Baca juga : Asyiknya Baca Buku
Akan
lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan.
Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya
tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk
penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.
Mudah
– mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita
ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan
buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak
Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.
Sabtu, 12 Agustus 2017
salahkah Bunda nak?
Kali ini bunda ingin menuliskan surat untukmu. Surat yang mungkin bisa kau baca saat kau baca dan kau pahami 20 tahun yang akan datang.
Sayangku Umar..
Saat bunda menulis ini usiamu belum genap dua tahun nak. Bahkan kau belum bunda sapih dan masih ASI. Tapi usia dini ini Bunda terpaksa nak mengajak Umar bermain dengan para bu guru.
Umar marah sama bunda???
Dear Umar...
Bunda tahu secara teori parenting ada yang bilang sekolah usia dini tidak bagus buat otak dan kepribadianmu.
Tapi nak, bunda merasa jahat banget biarin umar ikut bund ke toko dan mainan semen paku. Kadang Umar rengek minta ikut ami kirim barang dan kepanasan. Bunda pun harus kerja demi bayar hutang masa lalu.
Maafkan bunda nak...
bila tidak bisa full membersamaimu..
Tidak selalu bisa menemanimu bermain dan tidak bisa selalu memelukmu saat tidur karena bunda harus lembur mengejar rupiah demi rupiah untuk masa depan Umar.
Salahkah bunda nak?
Dear Umar...
Mudah - mudahan selalu ada kenangan indah tentang keromantisan ibu dan anak.
Mudah -mudahan kamu selalu ingat bahwa "Unda ayang Umaar"