Selasa, 20 November 2018

Blog Untuk Umar


Sebelumnya mau disclaimer dulu. Bahwa mungkin selama 30 hari ke depan isi konten di blog ini agak berbeda. Karena entah kenapa saya kemakan komporan dari mba ila untuk ikutan 2 blog di #BPN30dayChallenge. Jadilah hari ini saya agak ngebut dalam menuliskan tema pertama.

Tema hari pertama adalah alasan ngeblog. Ada beberapa alasan kenapa saya akhirnya bikin blog lagi setelah www.widhie.com dan blog resensi.
Blog Untuk Umar salah satu alasan kenapa saya berani menyusahkan diri sendiri untuk mengurus banyak blog. Selain itu karena kepengin juga mulai punya niche blog. Jadi ga kaya supermarket segalanya ada. Walau pun memang berat banget karena betul - betul kontennya harus sesuai dengan niche blog dalam hal ini parenting dan segala kegiatan Umar.

Pun rasanya kepengin saat Umar dewasa ini bisa baca blog ini dan mengerti bagaimana kah bundanya menuliskan jurnal untuknya.
Bukan cuman kegiatan tentang Umar saja,  tapi kepenginnya segala sesuatu yang berkaitan dengan parenting atau pun kesehatan anak.
Siapa tahu apa yang saya alami dengan Umar bisa membantu ibu - ibu muda yang lain memang butuh cerita nyata.

Blog Untuk Umar ini baru di bikin sekitar dua tahun lalu kayaknya dan viewnya memang masih sedikit. Karena saya sendiri fokus dengan yang lain. Jadi view blog ini memang agak keteteran.
Tapi mudah - mudahan  tahun 2019 bisa lebih aktif lagi menulis konten disini. Karena toh dunia saya ya masih berkaitan banget dengan anak.

Tahun 2019 mudah - mudahan saya ga akan pernah lupa alasan untuk membuat blog ini. Sehingga jadi tambah semangat lagi untuk sharing dan meninggalkan jejak masa pertumbuhan Umar.

Mudah - mudahan tulisan di hari pertama challenge ini sudah cukup terwakilkan ya. Mohon maap bila agak sedikit berantakan karena menulis lewat handphone sungguh sebuah tantangan tersendiri.

Terima kasih perhatiannya sampai ketemu besok di challenge hari kedua.

Selasa, 06 November 2018

Tips Memilih Buku Anak Ala Bunda Umar



          Tips Memilihkan Buku Anak ini sebenarnya berdasarkan apa yang saya amati dan saya lakukan ya, bunda. Jadi mungkin akan berbeda di setiap orang. Atpi minimal adalah bisa menjadi pengetahuan dalam memilihkan buku anak. Jangan sampai karena bingung dan kuatir buku akan di sobek habis oleh anak malah jadi ga ada keinginan untuk berinvestasi untuk otak anak.
          Karena sebenarnya hal yang sangat amat wajar bila seorang anak yang pertama kali diberi buku  akan lebih tertarik menyobeknya bila diberikan saat Balita. Atau pun akan cuek saja bila sudah terlalu gede dan lebih asyik dengan gadgetnya. Kapan – kapan kita akan bahas ini ya, bun. Nah untuk sekarang yuk kita kulik lagi gimana sih Tips Memilihkan Buku Anak ala Bunda Umar.

Minggu, 09 September 2018

Jurnal Syukur Bunda : Tak Ada Yang Tak Diketahui Allah



Tidakkah Engkau Tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi?Sungguh, yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.
QS. Al-Hajj ayat 70

          Sebelum masuk ke postingan, jadi ceritanya mau mempush lagi semangat ngeblognya dengan menulis one day one post lagi dengan tema jurnal Syukur Bunda sesuai dengan buku yang memang akan saya isi tiap hari Insya Allah. Tadinya sempat galau mau dimanakah tulisan ini akan di tulis. Akhirnya cobalah ditulis di blog curhatandhie ini. Karena masih jarang banget isiiannya.

Jumat, 17 Agustus 2018

Jangan Ajak Anakmu Pergi, KAlau Tak Punya Stok Sabar



          Hari ini saya melihat kejadian yang luar biasa bikin hati merinding dan reflex memeluk Umar yang ada di samping. Kebetulan sore ini anterin kanjeng mami belanja beberapa keperluan di sebuah pusat perbelanjaan. Pas pulang Umar minta jatah es krim. Karena bawanya susah jadilah kita makan es krim dekat pintu keluar.
          Tak dinyana ada adegan yang membuat saya beristghfar berkali – kali. Ada seorang ibu yang menyeret anaknya yang menangis sambil setengah berlari. Berhenti sebentar dan agak membanting anaknya ke tanah. YA Allah itu kalau jatuh kepala duluan bagaimana. Saya dan mama hanya memperhatikan dari jauh. Sempat ingin membantu sang anak, untungnya kayaknya masih ada saudara si Ibu membantu sang anak. Meskipun rasanya nafsu sang ibu itu masih panas dari raut mukanya. Ah entahlah apakah itu ibunya atau bukan.

Sabtu, 07 Oktober 2017

3 Hari Tanpa Umar

Hari Jumat yang lalu kayanya bakalan jadi hari yang akan saya ingat terus. Why?karena untuk pertama kali berjauhan sama Umar. Umar ikut dengan Mama ke Bandung karena di sini kebetulan saya ada proyek dan lembur sampai malam. Sedangkan selama ini mama yang jaga Uma ada acara keluarga di Bandung. Jadilah Umar di bawa sekalian penyapihan.
Tadinya berasa kuat aja, apalagi kadang seharian juga Umar sering saya tinggal. Sampai pas bis mulai berangkat dan lihlat umar dadah langsung gerimis dah hati dan mata
Bahkan sepanjang jalan dari terminal sampai rumah nangis terus. Untungnya bawa masker, jadi ga terlalu kentara kalau lagi nangis hehehe.
Malam pertama pasti ga enak banget jadi sepi dan ada yang kurang. Tapi maafin bunda nak...bunda jadi bisa tidur hehehe.
Bangun pagi hari sabtu biasanya kemrungsung nyiapin ono ini itu tapi malah santai. Apalagi dapat kabar kalau hari itu libur. Pas banget badan butuh istirahat. Jadi seharian bunda full mager di kasur sambil minum tolak angin. Sambil sesekali video call sama Umar.
Ga bisa sering karena keluarga Bandung kondangan ke Jakarta. Alhamdulillahnya banyak yang bilang Umar ga rewel. Dapat kiriman foto dan video bunda jadi kangen berat.
Tapi Alhamdulillah full istirahat badan jadi lumayan enakan.
Dan akhirnya baru bisa ketemu pas senin dini hari. Jam 3 pagi kebangun dan ga mau tidur lagi sampai jam 11 siang.
Capek...ngantuk iyaaaa...tapi rasa bahagia bisa ketemu lagi sama anak sholeh yang suka ngoceh.
Satu hal yang paling penting adalah jadi tahu rasanya rindu dengan anak karena banyak sekali ibu - ibu yang harus berpisah dengan anaknya.
Walaupun tidak ada yang salah bisa seorang ibu sejenak holiday menghela nafas tanpa rengekan anak. Selama anak dalam pengawasan orang yang dapat dipercaya. Saya pun jadi lebih menghargai kebersamaan dengan Umar.
Kalau para ibu disini pernah kah berpisah sementara waktu dengan ananda?

Sabtu, 26 Agustus 2017

7 Tips Mendongeng untuk Anak



             

Masa golden age pada anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat, mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh. Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca. Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran, maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.

 

            Kebiasaan mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan menambah kosa kata.

            Salah satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku tersebut. Tapi caranya gimana ya???


 

 

            Tenang bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk  Anak sesuai dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.

 

 Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada anak. 

Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.

 

 Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan lakukan improvisasi.  

Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya. Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan jalan cerita.

 

 Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih, tertawa, atau kaget.  Iya tau bunda bukan artis sinetron yang pinter acting. Tapi dengan bermain ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang bercerita. Agak lebay sech memang,  saya pun sering bermain ekspresi agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta gadget.

 

 Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi

 

 Perhatikanlah Intonasi Suara

Aturlah nafas dan perhatikan inoasi suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih hidup dan tidak membosankan.

 

 Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana. 

 Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini dilakukan agar anak tetap merasa happy dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.

 

  Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.  

Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri, saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan mandi (misalnya).

 

  Peka terhadap situasi. 

 Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan bahasanya.

 

Baca juga : Asyiknya Baca Buku

 

                Akan lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan. Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.

 

                Mudah – mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.

 

Sabtu, 12 Agustus 2017

salahkah Bunda nak?

Dear Umar...
Kali ini bunda ingin menuliskan surat untukmu. Surat yang mungkin bisa kau baca saat kau baca dan kau pahami 20 tahun yang akan datang.
Sayangku Umar..
Saat bunda menulis ini usiamu belum genap dua tahun nak. Bahkan kau belum bunda sapih dan masih ASI. Tapi usia dini ini Bunda terpaksa nak mengajak Umar bermain dengan para bu guru.
Umar marah sama bunda???
Dear Umar...
Bunda tahu secara teori parenting ada yang bilang sekolah usia dini tidak bagus buat otak dan kepribadianmu.
Tapi nak, bunda merasa jahat banget biarin umar ikut bund ke toko dan mainan semen paku. Kadang Umar rengek minta ikut ami kirim barang dan kepanasan. Bunda pun harus kerja demi bayar hutang masa lalu.
Maafkan bunda nak...
bila tidak bisa full membersamaimu..
Tidak selalu bisa menemanimu bermain dan tidak bisa selalu memelukmu saat tidur karena bunda harus lembur mengejar rupiah demi rupiah untuk masa depan Umar.
Salahkah bunda nak?
Dear Umar...
Mudah - mudahan selalu ada kenangan indah tentang keromantisan ibu dan anak.
Mudah -mudahan kamu selalu ingat bahwa "Unda ayang Umaar"