Jadi ceritanya
hari Rabu kemaren, Umar ke Posyandu buat nimbang dan imunisasi BCG (teelaat
memang ga usah di bahas yaaa…bunda macam apa aku iniii). Alhamdulillah berat
Umar naik satu kg, sekarang beratnya 6,1 Kg. Tapi disana ada cerita menarik
yang menurut bunda agak sedih.
Pas Umar
antri buat nunggu giliran imunisasi, ada kader gendong bayi yang kelihatan
ringkih plus lemes banget. Kebetulan kader tersebut sedang berkonsultasi dengan
bidan dan juga ibu sang bayi. Ternyata bayi itu habis di opname karena
dehidrasi. Jadi ASI sang ibu keluarnya sedikit padahal udah minum ASIFIT, Jamu
daun katuk dll. Tapi tetap ASI tidak keluar dengan lancar. Sang ibu keukeuh ga
mau kasih sufor akhirnya bayi masuk rumah sakit dan di opname. Setelah diopname
bayi tersebut akhirnya diberikan Sufor. Walaupun begitu bidan tersebut
menyarankan untuk terus ditelateni memberikan ASI.
Ibunya pun
bercerita kalau putinggnya luka kalau menyusui. Akhirnya mau ga mau saya pun
nimbrung. Iyes putting saya pun sempat berdarah dan bernanah selama satu
minggu. Menyusui merupakan sesuatu yang menakutkan. Alhamdulillah tekad kuat
demi Umar putingpun akhirnya sembuh. Itu pun atas saran dari seorang teman
untuk terus menyusui karena nanti akan sembuh dengan ASI dan liur bayi.
Kalau kata
bidan bayi itu termasuk gizi buruk karena berat badannya di bawah garis merah. Padahal
usianya hampir sama dengan Umar. Ikut sedih liat bayinya. Duh nak, terus
bertahan ya.
Akhirnya saya
pun berpikir bahwa menjadi seorang ibu memang butuh sekali banyak membaca dan
mendengar informasi. Saya pun sempat merasa bersalah karena Umar sempat
terlambat imunisasi. Ini semua karena kebodohan saya yang tidak tahu tentang
imunisasi.
Ibu menjadi
sumber cahaya bagi sang anak. Apalagi bila masih bayi yang sangat tergantung
dengan sang ibu. Saya ga bisa bayangkan kalau ada ibu yang tidak tahu apa- apa
dan akhirnya melakukan kecerobohan. Biasanya karena adat istiadat yang
terkadang sudah tidak terlalu relevan. Contohnya tentang memberikan anak
dibawah usia enam bulan. hal ini masih terjadi di daerah saya.
Salah satu
cara gampang untuk mendapatkan informasi adalah dengan bermasyarakat. Ikut kegiatan
PKK yang biasanya memberikan informasi – informasi penting seputar wanita, anak
dan rumah tangga. Kalau wanita modern adanya gadget sangat mempermudah
informasi tersebut.
Posyandu pun
menjadi ajang pemberian informasi tentang kesehatan ibu dan anak. Ajang untuk
bermasyarakat menjalin silaturahmi. Saya pun selalu menanti hari Rabu minggu
pertama supaya segera bisa datang ke posyandu.
Jadi buat
para ibu jangan merasa ragu untuk datang ke posyandu. Banyak cerita dan
informasi yang bisa kita dapatkan disana. Yuk ke posyandu mom..