Sabtu, 10 Desember 2016

Cerita Kamar no 11

Awal bulan november Umar terpaksa harus opname di rumah sakit karena panas tinggi yang tidak kunjung sembuh. Panik dan pasrah karena demam Umar saat masuk UGD mencapai 43celcius. Dokter jaga pun memberikan saran untuk menginap saja. Meskipun kalau di hitung panas Umar masih 24 jam lebih tapi karena demam terlalu tinggi dan obat yang dimasukin ke anus tidak menurunkan panas (malam sebelumnya sudah di bawa ke klinik).
Akhirnya Umar pun merasakan jarum infus. Sebenarnya ga tega juga melihat perawat memasukkan jarum infus. Apalagi saya sendiri yang pegangin tangan Umar supaya tidak menarik jarum infusnya. Berkali - kali saya minta maaf karena harus bikin umar kesakitan. Pengin nangis tapi harus saya tahan. Beruntungnya waktu itu nenda sama kenda lagi di rumah dan ga ada pengajian. Jadi bisa mengantarkan ke UGD. Sambil menunggu kamar nenda dan kenda pulang untuk menyiakan keperluan menginap opname.
Untuk menyiapkan keperluan orang sakit nenda itu ahlinya. Biasanya kalau ada saudara yang sakit, beliau itu paling cekatan dan pasti tidak ada yang tertinggal.
Setelah hampir 45 menit nenda datang dan kamar umar pun belum siap. Padahal bunda udah lelah sangat karena dari malam minggu berjaga kompres badan umar (masuk opname hari ahad malam). Selang beberapa setelah sempat tidur beberapa menit, Alhamdulillah kamar sudah siap dan kami menuju ke kamar.
Saya sendiri memilih kelas satu yang artinya satu kamar untuk dua pasien. Hal yang saya sesalkan belum bikin buat Umar. Kalau Umar ada bpjs mungkin bisa naik kelas ke VIP dan Umar pun nyaman.
Berhubung ruang anak penuh maka Umar ada di ruang bedah dengan satu pasien lagi di kamar no 11 paviliun wijaya kusuma. Sayang beribu sayang ACnya mati. Kalau malam hari panasnya minta ampun. Disitu bunda jadi sedih ga bisa bikin Umar nyaman. 

Penyaki Campak
Pasien satu kamar dengan Umar ternyata cucu dari teman pengajian Nenda. Lumayanlah jadi ga erlalu kaku dan bisa agak sanai karena sudah kenal. Umurnya sekitar tiga tahunan. Panas kata ibunya yang masih sangat muda, cantik dan imut ini panasnya udah hampir seminggu. Sudah dua periksa ke dokter dan yang erakhir suruh datang ke UGD. 
Waktu itu Umar luar biasa rewel dan cuman mau gendong sama Nenda karena mungkin marah sama bundanya kali ya. Bunda jadi sedih nak. Sampai akhirnya mungkin Umar capek dan haus mau nenen bunda lagi. Untungnya ada film bagus yang diputar di global. Dan hampir semaleman saya tidak idur sama sekali subuh. Beruntungnya Umar bagun agak siang jadi sehabis subuh, saya bisa ikutan tidur di kasur gantian Nendanya yang gendong Umar. Paginya Alhamdulillah Aba nya Umar datang ke Rumah Sakit.

Berhubung hari itu pas Minggu jadi memang ada kemungkinan spa tidak visi hanya manager ruangan saja yang akan visit. Saat Manager Visi sempat menanyakan tentang kapan Umar mulai sakit dan aoa aja obat yang dikasih saat periksa ke dokter, mencret atau idak dan Alhamdulillah belajar membaca dari sebuah buku saya bisa menjawab dengan lancar. Karena saya sendiri saa Umar panas mencoba memperhaikan dan mengngat detailnya termasuk urusan suhu tubuh, Itulah pentingnya hermometer.

Sedangkan dengan pasien sebelah (lupa namanya sapa), sang ibu idak bisa menjawab dengan pasti bahkan saa ditanya mulai hari kapan merah-merah di badan keluar pun tidak bisa jawab. Untung ada neneknya yang membantu menjawab. Tapi saya salut dengan kesabaran ibu muda tersebut menghadapi kerewelan anaknya. Ayahnya pernah saya liha membentak anaknya yang rewel dan nangis terus. duh pak, anakmu iu kan rewel karena badannya ga enak.

Menjelang siang ternyata dr. Hery spesialis anak daang visit dan memeriksa hasil lab darah. Alhamdulillah semua hasil Umar Normal. Hanya saja ternyata pasien sebelah positif terkena Campak. Memang sech dokter manager pun sudah menduga itu campak. Saya pun akhirnya melihat langsung tanda-tanda kemerahan campak. Setelah dokter pergi selang setengah jam ada perawat yang menyuruh pasien tersebu untuk pindah ke atas karena harus di isolasi takut nanti akan menular (setelah pindah kamar sempat bertemu dengan ibu muda iu dan bilang kamarnya enak ac nya nyala hiks).

Jadi menurut dokter Hery, walaupun anak kita usia sembilan bulan sudah imunisasi campak, masih ada kemungkinan akan terkena penyakit tersebut. Tapi efek yang ditimbulkan tidak separah bila tidak imunisasi. Dan imunisasi campak pun harus di booster ulang pada usia tertentu. Alhamdulillah dapat ilmu lagi.

Hernia
Malamnya saya pikir akan berdua saja dengan suami tanpa ada pasien lain. Nyatanya jam sepuluh malam ada pasien lagi yang masuk. Usianya sekitar dua tahunan mungkin ya. Sempat ngobrol dengan saudaranya yang mengantar ternyata anak iu (lupa lagi namanya sebut saja Agus ya heheh) ada benjolan di sekitar selangkangan. Sempat ke dokter dan di rujuk ke rumah sakit ini unuk operasi. Karena Agus kesakitan bila batuk. Kasian juga melihatnya apalagi sepertinya bukan keluarga yang berada. Mereka tadinya memilih kelas tiga atau dua tapi penuh. Akhirnya kelas satu karena memang sang anak harus operasi.

Satu hal yang bikin lucu adalah sekeluarga ikut menginap di kamar ini. Kadi orang tua pasien,pasien dan juga kedua kakaknya yang udah kerja lbo (sebenarnya masih usia sekolah tapi kata ibunya mereka lebih milih kerja).
Pasien sebelah pulangny juga lebih cepat dari Umar. Setelah operasi besoknya langsung pulang.

Ada banyak pengalaman yang saya alami saat Umar sakit. Melihat bagaimana orang tua yang sabar menghadapi rengekan anaknya, anak yang harus sabar meladeni orang tua yang sakit atau tentang kesabaran dalam mengontrol emosi. Terkadang lelah,lapar dan stres justru lebih membuat emosi.

Saat Umar tidur saya sempat berkata dalam hati "sembuh nak..bunda janji kamu boleh main kemana aja..bunda ga akan ngeluh capek lagi".
Rasanya sedih kalau liat anak harus di infus dan di suntik di infusnya. Karena pasti rasanya pegel dan sakit.

Pelajaran yang bisa diambil dari semua ini:
1. Saat anak sakit coba perhatikan kondisi anak sedetail mungkin karena akan membantu dokter dalam diagnosa.
2. Selalu sedia thermometer untuk cek suhu panas badan anak. Kalau sekirany sudah 39 alangkah baiknya langsung ke dokter.
3. Buat orang tua yang menjaga anandanya sakit harus tetap positif thinking dan jangan lupa makan!!penting banget karena butuh tenaga ekstra.
4. Bawa baju yang suci untuk sholat. Yes jangan pernah tinggalkan sholat ya.

Mudah mudahan bermanfaat ya cerita kamat no 11. Mudah -mudahan keluarga kita selalu diberikan kesehatan. AMIINN

Kalau teman - teman sendiri ada cerita tentang rumah sakit ga?sharing yuk

Nb : foto menyusul ya postingan pake hp.


Senin, 03 Oktober 2016

Teruslah Melangkah, Nak!




            Beberapa hari yang lalu akhirnya keluarga kami melakukan tradisi sebar kacang. Tradisi ini memang suatu yang lumrah di desa saya. Biasanya menjadi ajang yang paling ditunggu oleh anak-anak kecil karena berebut kacang. Selain kacang biasanya juga di campur dengan beberapa uang receh.
            Oiya, saya belum jelasin secara detail ya apa sech tradisi sebar kacang. Jadi sebar kacang iu biasanya dilakukan bila seorang anak sudah dapat berjalan sendiri tanpa di pegang oleh orang tua lagi. Biasanya balia usia di atas satu tahun yang telah dapat melangkah sendiri tanpa di pegang oleh orang tua. Harapannya dengan sebar kacang si anak akan semakin “gancang” (cepat) dalam melangkah. Saya sendiri sudah cukup senang melihat perkembangan Umar yang kayanya tidak punya rasa takut. Setiap kali jatuh saat berjalan, mau berusaha lagi. Mudah mudahan kelak menjadi anak yang pantang menyerah ya nak.

Jumat, 30 September 2016

Selamat Ulang TAhun, Umar!




            Alhamdulillah hari ini (19/9/2016) Umar genap usia dua belas bulan. Jadi ceritanya saya mau nulis napak tilas saat saya mau melahirkan dulu. Yeah udah pernah di tulis di blog yang satunya, tapi mungkin bahasan kali ini sedikit lebih singkat dan dari sudut pandang lain.
            Jadi Umar dengarkanlah cerita bunda tentang mu selama setahun ini..
            Satu hal yang bunda ingat pas tanggal 18 pagi jam 9 pagi bunda lihat celana dalam  sudah banyak darah yang keluar. Kaya menstruasi dan bunda ga ngeh sama sekali. pantesan pas diajak jalan pagi bagian bawah senut-senut dan bunda ga sanggup buat jalan pagi dengan rute biasa sama abahmu. Bunda langsung cerita sama nenda, beliau bilang bunda harus ngitung kontraksi sesuai anjuran dr. Okta. Waktu itu hari Jumat nak, bunda akhirnyha banyak jalan dan mulai menghitung dalam satu jam berapa kali kamu kontraksi. Sayangnya kontarksinya cuman sebentar. Bahkan pas sore hilang sama sekali.
            Waktu itu malam hari saat bunda, abah, nenda dan kenda memeriksakan bunda ke klinik siti Hajar bertemu dengan dr.Okta. hal yang paling membuat aneh adalah berat badanmu kok dalam tiga hari bertambah jadi 4 kg nak!!!. Dan ternyata jalan lahir sudah pembukaan satu. Bu dokter pun bertanya akan melahirkan dimana. Harusnya nak, bunda “nginep” di klinik itu. Tapi bu dokter menawarkan untuk melahirkan di rumah sakit ibu dan anak yang lebih besar atas rujukan dia dan tetep pake BPJS.
            Bunda inget rasanya deg-degan bahagia sebentar lagi kita ketemu ya nak. Kami sempat pulang untuk mengambil tas dan meminta doa restu dari seluruh keluarga yang ada di rumah. Bahkan uyut sempet nangis nak mendoakan bunda agar sehat dan selamat semua. Sepanjang perjalanan ta henti bunda bersholawat meminta kemudahan dalam melahirkanmu.
            Ternyata sesampainya disana, tensi bunda naik nak!bunda sempat ga bisa bernafas karena sesak dan meminta agar senderan kasur ditinggikan saja. Waktu itu sempet di tensi hampir empat kali nak. Nenda dan kenda ijin pulang dan aba yang menemani bunda. Semalaman kami mendenmgar berbagai drama melahirkan karena saat itu kami di ruang bersalin. Aba kasian karena tidak nyaman dengan kursi penunggu, tidur sambil mengelus perut bunda (nanti kalau istrimu melahirkan juga harus ditemani ya nak!). Bunda pun tidak nyaman dengan kasur melahirkan. Rasanya ga enak banget nak!.
            Keesokan paginya nenda datang pagi-pagi dan aba pun pulang untuk beristirahat. Waktu itu rasanya bunda kelelahan karena susah tidur. Tensi bunda sedikit naik lagi padahal sempat turun. Bunda asyik ngobrol dengan Nenda, rasanya waktu itu best moment buat kami. Sampai Akhirnya Nndamu ijin keluar dan entah karena semalem kurang tidur, bundamu pun terlelap.
            Jam 11 pagi nak, saat bunda di bangunkan oleh nenda karena dr.Okta sudah datang. Beliau langsung bilang ke bunda “loh bu kok tensinya tinggi sekali..mikir apa bu?”. Dokter melihat catatan lab dan juga mengecek dalam. Saat itu bunda deg-degan juga karena memang sudah tidak ada kontraksi tapi masih ada pendarahan. Dan saat itu dokter memutuskan SC. Kaget plus sedih bunda nak. Rasanya kok ga rela karena bunda pengin melahirkan normal. Sampai akhirnya bunda nangis dan Alhamdulillah jadi tenang kembali.
            Aba dan beberapa keluarga datang nak memberikan dukungan dan mendoakan bunda. Operasi akan dilaksanakan sore hari. waktu itu bunda katanya kelihatan tenang bahkan sempat tidur karena memang entah kenapa bunda merasa lelah sekali.
            Singkat cerita bunda pun masuk ruang operasi. Saat akan mengeluarkanmu, bunda ingat bu dokter sempat kesulitan. Waktu itu bunda hanya berujar lirih “ayo nak bantu bu dokter, jangan gerak terus..Umar anak sholeh nurut ya..Bunda pengin ketemu Umar”. Pun dokter Anestesi pun akhirnya membantu mendorongmu nak. Sampai terdengar tangisan mu yang sangat keras bunda terus beruap Alhamdulillah. Bunda menangis karena rindu yang membunah ingin segera bertemu denganmu. Pun ketika perawat memperlihatkan wajahmu dan menyuruh bunda mencium Umar. Itu momen the best nak. Selamat Datang di Dunia Jagoanku.
            Dan ya seterusnya bundamu ini masih terus belajar sampai sekarang usiamu satu Tahun. Jadi anak yang sholeh, kebanggaan keluarga, Jadi Hamba Allah yang selalu berada di jalanNYA, jadi kesayangan RAsulullah..selaksa doa-doa penuh kebaikan bunda untukmu.


Minggu, 21 Agustus 2016

Ya Allah, Ijinkan Aku Menyusui Umar



            Kalau ada yang bertanya apakah Umar ASI Eksklusif atau tidak, saya suka bingung sendiri. Karena Umar sempat mencicipi sufor saat dia baru lahir. Tapi menurut mama saya yang penting Umar belum MPASI dini maka termasuk ASI Eksklusif. Saya tahu sebenarnya Umar bukan termasuk anak ASIX tapi tak apalah toh pada akhirnya seiring berjalan waktu justru Umar “emoh” minum sufor bahkan ASIP pun dia cenderung menolak. Mau tau ceritanya?

Kamis, 23 Juni 2016

Fakta dan Cara Atasi Demam



            Assalamualaikum wr.wb
            Apa kabar mom’s? mudah-mudahan selalu sehat ya dan puasanya pun masih lancar jaya. Pengin cerita sedikit beberapa hari yang lalu Umar demam hampir empat hari. Suhunya tidak langsung tinggi sech mom’s tapi perlahan naik aja. Sempet agak panic sech takut kalau sampai 40 celsius. Alhamdulillah mentok sampai 38,5 C aja itu pun Umar masih mau minum ASI. Jadilah bundanya ga puasa dulu supaya ASI terjamin. Beruntungnya saya ingat beberapa tips dari grup Gesamun (Gerakan Sadar Imunisasi) dan juga hasil obrolan dengan beberapa mom blogger di grup telegram. Kebetulan ada salh seorang dokter disana jadi saling sharing. Jadi saya ga mau kalau informasi itu hanya untuk diri sendiri, jadi saya tulis saja fakta dan cara atasi demam. Siapa tahu bisa bermanfaat buat mom’s ya.

Selasa, 07 Juni 2016

Habiskan Isi Celengan di Bulan Ramadhan

Hei mom's gimana hari kedua puasanya? Mudah mudahan masih lancar dan semangat ya..
Hari ini Alhamdulillah Umar bangun pas subuh dan lumayan anteng pas di ajak ke masjid buat kuliah subuh. Kebetulan ada saudara yang seumuran juga jadi lumayan anteng. Salah satu yang saya syukuri bisa menyimak kuliah subuh hari ini.
baca juga : Diari Ramadhan Jangan Pernah Merasa Puas
Kuliah subuh kali ini bercerita tentang sedekah. Jadi kata ustad Yasin saat kita diberi rejeki oleh Allah maka kita harus langsung sisihkan untuk sedekah. Jika belum menemukan orang yang pantas untuk diberikan maka masukan ke dalam celengan. Celengan ini khusus untuk sedekah jangan diutak atik. Kebetulan di tempat saya setiap bulan rajab dan syaban biasanya banyak sekali yang meminta sumbangan untuk pengajian akbar. Nah jadi ga usah bingung lagi tinggal ambil aja di celengan sedekah. Ga ada lagi dah bilang ga ada uang lebih. Nah baru saat Ramadhan celengan bener bener di habiskan buat sedekah. Habiskan celengan di bulan Ramadhan. Nah,bulan syawal jangan lupa dimulai lagi. Karena sebenarnya rejeki yang kita peroleh itu tidak semuanya milik kita. Harus di sisihkan untuk sedekah. Lalu bagaimana bila ternyata uang buat sedekah itu dipake?maka kita harus menggantinya karena uang itu bukan milik kita tapi buat sedekah.
Rasanya jadi pengin cobain ah bulan syawal nanti bikin celengan tabungan. Sekalian pengin mengajarkan Umar buat berbagi.
Oiya hari ini terpaksa seperempat hari ninggalin Umar karena harus tugas posbindu. Tapi ga tau kenapa pas malam kok drama banget ngelonin Umar. Isya sempet tidur dan saya pun taraweh di rumah. Tapi pas jam setengah sembilan bangun doong. Baru merem lagi jam sepuluh.Lelah bunda nak..
Sebenarnya ada drama lain tapi ga ada kaitan sama Umar dan Ramadhan jadi ga usah ditulis.
Itu tadi diary Ramadhan bunda dan Umar. Kalau mom's ada cerita Ramadhan apa hari ini?
PS: tulisan dari handphone maaf bila kurang rapi sambil nunggu kantuk datang.

Senin, 06 Juni 2016

Diari Ramadhan : Jangan pernah merasa puas!

Assalamualaikum mom's
Gimana puasa pertamanya dengan si kecil?mudah mudahan tetep bisa beribadah ya mom's. Oke selama bulan ramadhan blog umar Insya Allah mau nulis tentang diari ramadhan bersama Umar. Biasanya sech tiga tahun lalu sampai tahun kemaren saya nulis tentang kuliah subuh di blog www.widhie com. Tapi berhubung ada krucil dan saya takut ga bisa fokus jadi ya bikin diari ramadhan aja sekalian nulis kuliah subuh.

Oiya maaf kalau ga rapi ya soalnya ditulis pake hp di sela sela menjelang tidur.
Pagi tadi udah feeling sech umar bakalan bangun sahur dan kenyataan liat pada bangun matanya jadi melek karena pintu kamar sengaja saya buka. Umar memang biasa bangun jam setengah empat.
Habis sholat subuh saya sengaja ajak Umar buat ke masjid dengerin kuliah subuh. Yah pengin memperkenalkan masjid sama Umar. Udah bisa di tebak Umarnya ga bisa diem. Padahal ceramahnya lumayan bagus lho. Terpaksa Umar saya bawa pulang ga enak sama yang lain. Lagian umar kayanya ngantuk.
Beruntungnya rumah deket masjid bisa ngelonin Umar sambil dengerin ceramah.
Isi ceramah berkisah tentang seorang hamba Allah yang beribadah selama 500 tahun. Hingga pada akhirnya dia masuk surga dimana disitu tempat hamba hamba ALLAH yg dirahmatiNYA. sayangnya hamba tersebut tidak mau karena dia merasa amalan ibadahnya sudah banyak.
Akhirnya Allah pun menghisab amalnya. Saat satu nikmat yaitu nikmat mata di timbang dengan amalannya. Maka amalan tersebut masih sangat sedikit sekali. Di tambahlagi nikmat telinga dan lain srbagainya. Hamba tersebut lantas meminta ampun kepada Allah SWT.
Kita jangan pernah merasa puas dengan ibadah yang sudah kita lakukan karena itu semua masih sangat kurang dari nikmat Allah yang sudah kita terima.
Difahami dari ustad Abdul Hakim.
Sayangnya saya sendiri tidak mendengar kelanjutannya karena ikutan tidur ngelonin Umar hehehe.
Sepanjang haru Umar lumayan aktif tapi memang agak lemes dan sempet tidur lumayan lama. Mungkin efek bundanya puasa ASInya jadi ga optimal kali ya .
Semangat terus ya Umar...Alhamdulillah bisa puasa sampai maghrib..Umar langsung dah nenen ASI dulu seneng banget dia.
Untuk taraweh terpaksa saya lakuin di rumah karena Umar udah tidur.
Nah, klo mom's sendiri ada yg punya cerita ramadhan sama ananda? Share yuk

Minggu, 05 Juni 2016

Tips Puasa bagi Ibu Hamil

Marhaban ya Ramadhan
Tidak terasa ya mom's Ramadhan sudah diujung mata kita. Bulan yang sangat ditunggu - tunggu bagi umat Islam. Bulan dimana seluruh umat islam berlomba - lomba melaksanakan ibadah wajib dan sunnah. Tidak lupa juga untuk berpuasa.
Lalu bagaimana dengan ibu hamil?
Mom's ada yang mengatakan bahwa saat seorang ibu hamil berpuasa Ramadhan itu mengajarkan anak dalam kandungan juga berpuasa. Tapi tentu saja tiap tubuh seorang ibu berbeda beda kondisinya ya. Berpuasa bagi ibu hamil pun harus bisa mengatur pola makan agar janin tetap sehat.
Nah,kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang tips Puasa bagi ibu hamil saat Ramadhan tahun lalu.
.

Jumat, 20 Mei 2016

Milestone Delapan Bulan Umar


Alhamdulillah bulan ini Umar sudah ulang bulan yang ke 8. Alhamdulillah makin lincah dan makin bikin orang rumah sport jantung hehehe. Sebenarnya saya sendiri kurang begitu paham pakem milestone delapan bulan seperti apa. Tapi kalau saya perhatikan Umar, setiap bulan selalu ada hal yang baru yang dia kuasai. 

Selasa, 10 Mei 2016

Tradisi Mudun Lemah Semakin Menghilang



                Mom’s, Kali ini saya pengin cerita tentang tradisi Mudun Lemah yang hampir mirip dengan tedhak sinten. Tradisi ini masih sangat familiar di desa kami. Kebetulan Umar sudah berusia tujuh bulan dan uyutnya udah ga sabar banget pengin liat Umar “Mudun Lemah”. Oiya Mom’s, tradisi ini belakangan sudah mulai memudar. Sekarang para ibu biasanya mengambil praktisnya saja. Pesan bubur cadhil lalu dibagikan ke tetangga tanpa adanya ritual. Saya malah tadinya ga akan ngadain tradisi mudun lemah dana lagi mepet banget. Eh Alhamdulillah ada sayang sama Umar, jadi dech bikin Tradisi Mudun Lemah. Kalau kata Nenda sech di niatian aja sodaqoh.

                Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dalam Tradisi Mudun Lemah.
·         Untuk makanannya : Bubur Cadhil, ketan, bubur merah dan bubur putih.
·         Untuk yang di nampan yang akan dipilih Umar sesuai selera ya. Kalau Umar kemaren : Bus (karena ga punya mobil-mobilan), uang, Tasbih, Juz Amma, Buku tulis, Pulpen dan mainan bola.
·         Uga Rampai : Layah 9 buah, jarik atau kain tiga buah, beras dalam palstik satu kg, jengkok atau tempat duduk buat nyuci (duh bahasa indonesianya apa ya), kurungan ayam, beras kuning dan uang recehan, dan dedek (makanan ayam) dan bunga, kurungan ayam.
Tata Cara Tradisi Mudun Lemah
Ø 7 layah di isi dengan ketan dan di atasnya di kasih bubur cadhil, satu diisi dengan bubur merah dan bubur putih dan satu di isi dengan dedek yang sudah diberi air.
Ø Ada baskom yang berisi bunga-bunga. Baskom ini buat cuci kaki Umar setelah nginjek ke Sembilan layah tadi.
Ø Jengkok di atasnya diberi tiga jarik dan beras. Umar nanti akan duduk disitu.
Ø Beras kuning dan uang receh di campur.
Ø Nampan dan kurungan ayam.


Prosesi Tradisi Mudun Lemah
Umar duduk di atas jengkok dipegangi anak perempuan yang kebetulan masih kerabat kami. Kalau anak yang mudun lemah anak perempuan maka yang memegang adalah anak laki-laki. Setelah duduk dan dipegangi Umar akan disodori nampan yang berisi macam-macam. Umar langsung pegang bus (soalnya mainan kesayangannya hehehe), uang, tasbih, juz amma, buku, kemudian baru pulpen dan bola. Saat Umar mengambil barang sambil di taruh kurungan ayam di atasnya. Setelah semua barang dalam nampan habis, Umar langsung menginjak ke Sembilan layah tadi (kakinya udah di cuci bersih lhoooo) itu juga buat syaratnya dikit-dikit kaki nyentuhnya. 

Pertama nyentuh atau mecak (bahasa Tegal debong) bubur cadhil ketan yang ada tujuh layah, kemudian bubur merah putih dan baru dedek. Setelah itu anak-anak kecil langsung berebutan mengambil bubur cadhil ketan dan bubur merah putihnya. Lalu kaki Umar di cuci dan anak-anak siap berebut uang receh yang akan disebar dengan beras kuning.
Saat ini Tradisi Mudun Lemah semakin menghilang. Biasanya saat anaknya berusia tujuh bulan hanya membagi-bagikan bubur cadhil ke saudara dan tetangga. Saya sendiri juga tadinya hanya ingin sesimple itu, tapi ya ga ada salahnya untuk mengikuti tradisi. Oiya, Tradisi Mudun Lemah ini kayaknya hampir mirip sama Tradisi Tedhak Sinten ya. sayangnya, saya sendiri belum pernah liat prosesi tradisi Tedhak Sinten. 
 Mudah-mudahan postingan ini bermanfaat ya mom’s, doakan semoga Umar sehat selalu dan jadi kebanggaan keluarga. Oiya, mom’s punya cerita tradisi yang berkaitan dengan anak?bisa share disini  jadi bisa nambah wawasan tradisi yang ada di seluruh nusantara.

Selasa, 19 April 2016

Milestone Tujuh Bulan Umar



                Alhamdulillah hari ini (19/4/2016) Umar sudah berusia tujuh bulan. waktu cepat sekali berlalu, perasaan baru kemaren bunda galau kok Umar anteng banget dalam perut bunda, Rasanya baru kemaren kena Baby Blues sensitive luar biasa, baru kemaren galau tentang imunisasi BCG eh ternyata Umar sekarang udah tujuh bulan. Maafkan kalau postingannya loncat dari milestone lima bulan langsung ke milestone tujuh bulan. soalnya Bunda Umar suka agak angotan kalau nulis heheh.
Baca : Milestone Lima Bulan

Selasa, 05 April 2016

Happy Train : Kereta Api dalam Mall

Jadi hari Ahad sore kemaren tiba tiba Nendanya Umar mengajak saya  ke Pasifik Mall untuk membeli beberapa kaset Jodha Akbar. Sekalian juga sambil nyuapin Umar. Akhirnya saat kami sampai, sempet tergoda membeli sosis bakar. Kebetulan Nenda denger tuch ada lonceng kereta api jadi saya disuruh naik atas ke dulu sedangkan Nenda nungguin sosis bakar. *Anak macam apa saya ini hehehe

Senin, 21 Maret 2016

Cerita dibalik Pekan Imunisasi Nasional



            Sebenarnya agak telat ya buat ngepost ini gara-gara PIN itu pas Banget waktunya sama persiapan lomba Kadarkum. Cerita ini juga bukan tentang pengalman Umar ya, Alhamdulillah PIN kemaren Umar sukses mangap buat di tetesin Imuniasasi Polio ini. Cerita ini sebenarnya tentang anak dari mbak yang bantu bantu di rumah.

            Jadi kebetulan sekarang ada mbak Yuli tetangga depan yang setiap hari senin dan kamis bantu-bantu buat beresin rumah dam setrika baju. Pekerjaannya bener- bener spektakuler lah hehehe. nah! kebetulan PIN di posyandu itu tanggal 10 tepat hari kamis. Pas mbak Yuli datang ke rumah dan mulai beberes dia tanya ke saya “mbak kalau ga pernah nimbang posyandu, boleh ga PIN di posyandu sini”. Saya spontan bilang boleh aja, lah kan PIN itu hak anak ya.
            Pas saya ke posyandu, iseng saya tanya kader posyandu ternyata jawabannya adalah “ga bisa mba, kan KKnya bukan KK sini”. Saya sempat kaget juga, walaupun udah ada feeling karena memang pernikahannya agak bermasalah. Ndilalah, pas selesai saya ketemu sama mbak Yuli yang semangat 45 bawa anaknya buat PIN. Terpaksa banget saya bilang kalau anaknya ga bisa PIN disitu karena masalah KK. Saya sendiri akhirnya menyarankan langsung aja ke puskesmas bayar paling cuman sepuluh ribu. Sebenarnya mau tanya ke nakes yang ada disitu tapi kayaknya lagi ribet sama krucil krucil yang mau di PIN.
            Memang pernikahannya agak bermasalah dan saya ga akan bahas karena itu aib orang ya. Tapi bukankah kesalahan orang tua harusnya ga membuatb hak anak hilang ya. Imunisasi kan hak anak untuk bisa hidup sehat. Toh, tujuan dari PIN itu sendiri supaya anak Indonesia bebas dari polio. Agak geram sedikit dech hehehe. Saya sendiri ga tau akhirnya di bawa ke puskesmas atau enggak, mau tanya lupa mulu hehehe. mudah-mudahan beneran ke puskesmas karena kasian juga anaknya.
            Betewe selain kasus mbak Yuli ternyata ada juga lho tetangga saya yang anaknya ga di imunisasi. Kaget juga sech, secara kalau diliat dari agama juga bukan golongan yang fanatic ya tapi ga tau juga dech. Memang sech ibunya juga jarang bergaul dang a ikut PKK yang biasanya suka kasih informasi dari puskesmas. Termasuk masalah kesehatan bayi dan posyandu. Sedih aja rasanya. Hal ini tentu jadi tugas yang berat bagi Nakes buat mengedukasi bukan cuman orang tua tapi juga keluarga sang baby. Kadang orang tuanya mau anaknya di imunisasi tapi sama kakkek dan neneknya ga boleh.
            Well, sebagai masyarakat Indonesia hayuk lah kita sukseskan imunisasi yang ada di Indonesia. Imunisasi itu hak anak dan kewajiban orang tua. jadikanlah anak kita menjadi anak yang kuat dengan memberikan imunisasi dasar lengkap. Syukur-syukur bila diberi kemampuan ekonomi yang lebih untuk dapat memberikan imunisasi tambahan.

Sabtu, 20 Februari 2016

Milestone : Umar Lima Bulan



Maafkanlah bundamu ini ya nak
Terlalu banyak malesnya blogmu baru bunda isi
Selamat Ulang Bulan yang ke lima Umar sayang

            Pengin ngucapin makasih banget buat mba Nurul Noe yang sudah menginspirasi saya buat nulis tentang milestone Umar. Sebenarnya memang semenjak Umar lahir sudah niat bikin catatan tentang Umar. Bukan buat pamer tapi buat diari perkembangan Umar. Siapa tahu suatu saat Umar bisa baca blog ini kalau sudah gede *nangis
            Berhubung sudah teeelat banget jadi postingan ini rekapan dari milestone Umar dari satu bulan sampai sekarang. Berhubung rekapan jadi ya kadang lupa-lupa inget *jitak bunda

Jumat, 12 Februari 2016

Sami Asih Massage Mom & Baby Spa



            Beberapa hari yang lalu ceritanya saya mendapatkan rejeki dan akhirnya bisa mengajak Umar Baby Spa lagi. yup! Gara gara deket rumah ada Baby Spa saya jadi suka ajak Umar kesana. Kebetulan ini sudah kunjungan yang ketiga kalinya. Pertama kali sama baby and the gank (Umar,Amir dan Adim), kedua sama bunda dan aba, dan yang ketiga sama Nenda dan Bunda. Berhubung saya puas banget Baby Spa disini jadi saya bikin review Sami Asih Massage Mom & Baby Spa ini.