Sabtu, 07 Oktober 2017

3 Hari Tanpa Umar

Hari Jumat yang lalu kayanya bakalan jadi hari yang akan saya ingat terus. Why?karena untuk pertama kali berjauhan sama Umar. Umar ikut dengan Mama ke Bandung karena di sini kebetulan saya ada proyek dan lembur sampai malam. Sedangkan selama ini mama yang jaga Uma ada acara keluarga di Bandung. Jadilah Umar di bawa sekalian penyapihan.
Tadinya berasa kuat aja, apalagi kadang seharian juga Umar sering saya tinggal. Sampai pas bis mulai berangkat dan lihlat umar dadah langsung gerimis dah hati dan mata
Bahkan sepanjang jalan dari terminal sampai rumah nangis terus. Untungnya bawa masker, jadi ga terlalu kentara kalau lagi nangis hehehe.
Malam pertama pasti ga enak banget jadi sepi dan ada yang kurang. Tapi maafin bunda nak...bunda jadi bisa tidur hehehe.
Bangun pagi hari sabtu biasanya kemrungsung nyiapin ono ini itu tapi malah santai. Apalagi dapat kabar kalau hari itu libur. Pas banget badan butuh istirahat. Jadi seharian bunda full mager di kasur sambil minum tolak angin. Sambil sesekali video call sama Umar.
Ga bisa sering karena keluarga Bandung kondangan ke Jakarta. Alhamdulillahnya banyak yang bilang Umar ga rewel. Dapat kiriman foto dan video bunda jadi kangen berat.
Tapi Alhamdulillah full istirahat badan jadi lumayan enakan.
Dan akhirnya baru bisa ketemu pas senin dini hari. Jam 3 pagi kebangun dan ga mau tidur lagi sampai jam 11 siang.
Capek...ngantuk iyaaaa...tapi rasa bahagia bisa ketemu lagi sama anak sholeh yang suka ngoceh.
Satu hal yang paling penting adalah jadi tahu rasanya rindu dengan anak karena banyak sekali ibu - ibu yang harus berpisah dengan anaknya.
Walaupun tidak ada yang salah bisa seorang ibu sejenak holiday menghela nafas tanpa rengekan anak. Selama anak dalam pengawasan orang yang dapat dipercaya. Saya pun jadi lebih menghargai kebersamaan dengan Umar.
Kalau para ibu disini pernah kah berpisah sementara waktu dengan ananda?

Sabtu, 26 Agustus 2017

7 Tips Mendongeng untuk Anak



             

Masa golden age pada anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat, mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh. Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca. Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran, maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.

 

            Kebiasaan mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan menambah kosa kata.

            Salah satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku tersebut. Tapi caranya gimana ya???


 

 

            Tenang bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk  Anak sesuai dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.

 

 Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada anak. 

Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.

 

 Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan lakukan improvisasi.  

Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya. Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan jalan cerita.

 

 Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih, tertawa, atau kaget.  Iya tau bunda bukan artis sinetron yang pinter acting. Tapi dengan bermain ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang bercerita. Agak lebay sech memang,  saya pun sering bermain ekspresi agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta gadget.

 

 Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi

 

 Perhatikanlah Intonasi Suara

Aturlah nafas dan perhatikan inoasi suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih hidup dan tidak membosankan.

 

 Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana. 

 Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini dilakukan agar anak tetap merasa happy dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.

 

  Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.  

Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri, saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan mandi (misalnya).

 

  Peka terhadap situasi. 

 Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan bahasanya.

 

Baca juga : Asyiknya Baca Buku

 

                Akan lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan. Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.

 

                Mudah – mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.

 

Sabtu, 12 Agustus 2017

salahkah Bunda nak?

Dear Umar...
Kali ini bunda ingin menuliskan surat untukmu. Surat yang mungkin bisa kau baca saat kau baca dan kau pahami 20 tahun yang akan datang.
Sayangku Umar..
Saat bunda menulis ini usiamu belum genap dua tahun nak. Bahkan kau belum bunda sapih dan masih ASI. Tapi usia dini ini Bunda terpaksa nak mengajak Umar bermain dengan para bu guru.
Umar marah sama bunda???
Dear Umar...
Bunda tahu secara teori parenting ada yang bilang sekolah usia dini tidak bagus buat otak dan kepribadianmu.
Tapi nak, bunda merasa jahat banget biarin umar ikut bund ke toko dan mainan semen paku. Kadang Umar rengek minta ikut ami kirim barang dan kepanasan. Bunda pun harus kerja demi bayar hutang masa lalu.
Maafkan bunda nak...
bila tidak bisa full membersamaimu..
Tidak selalu bisa menemanimu bermain dan tidak bisa selalu memelukmu saat tidur karena bunda harus lembur mengejar rupiah demi rupiah untuk masa depan Umar.
Salahkah bunda nak?
Dear Umar...
Mudah - mudahan selalu ada kenangan indah tentang keromantisan ibu dan anak.
Mudah -mudahan kamu selalu ingat bahwa "Unda ayang Umaar"

Minggu, 30 Juli 2017

Asyiknya Baca Buku




            Sewaktu kecil salah satu hobi saya adalah membaca. Sayangnya, waktu itu orang tua belum bisa memberikan fasilitas buku anak. Perpustakaan sekolah sewaktu MI pun tidak bisa membantu hobi membaca saya. Seringnya saya justru membaca majalah remaja, Annida mentok majalah BOBO tentu dengan menyisihkan sebagian uang saku. Oleh karena itu saat dinyatakan positif hamil, dalam hati berjanji kelak akan memfasilitasi anak dengan bacaan yang berkualitas. Sewaktu hamil pun sering saya membaca dengan suara keras agar Umar bisa mendengarkan suara bundanya dari dalam perut.

Kamis, 08 Juni 2017

Sang peniru ulung

            Lama ga update blog ini ya, sampai lumutan kayak gini *bersihin blog dan broken link hehehe. Insya Allah mulai bulan Juni bakalan lebih update lagi tentang parenting dan jurnal Umar. Ya karena niatnya blog ini kayak jurnal pertumbuhan Umar dan tentang emaknya.  Supaya kelak saat dewasa Umar bisa tahu gimana polahnya waktu kecil. Kalau Parenting mungkin saya share ilmu – ilmu yang saya dapat dan pengalaman orang lain ya. soalnya saya pu masih newbie banget.
            Alhamdulillah usia Umar udah 20 bulan lebih 16 hari. Insya Allah postingan Kamis depan akan membahas tumbuh kembang Umar dengan KSPS. Daan saya nyesel baru tau tentang ini hiks L. Saya sharing nanti siapa tahu ada yang butuh dan pengin tahu perkembangan balitanya. Untuk postingan kali ini pengin cerita lain tentang Umar.

Minggu, 19 Maret 2017

Piknik ke Pantai Alam Indah, yuk!!!

Alhamdulillah akhirnya ketemu lagi sama cerita umar hehehe. Postingan terakhir kayaknya hampir tengah tahun yang lalu. Mudah - mudahan bunda Umar bisa istiqomah sharing yang bermanfaat. Kalau bilang sharing parenting ya saya juga masih belajar. Berharap apapun yang dishare disini bisa memberikan manfaat bagi teman - teman yang membaca.

Oke jadi kalo ini bakalan cerita tentang Umar yang piknik ke Pantai. Sebetulnya bukan pertama kali juga sech, tapi dulu waktu Umar baru belajar merangkak kesini malah nangis.

Tapi kali ini pun awal mula sempet nangis juga. Setelah ngerasain ombak kecil jadi ceria dan kelihatan seneng banget. Apalagi bisa main pasir dan juga lari kesana kemari. Lumayan bundanya olah raga.

Nah tapi mom, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengajak anak ke pantai. Apalagi masih balita yang butuh ekstra perhatian dan tenaga. Kenapa?karena Umar pun sempet nangis saat saya mau bilas dia di kamar mandi umum. Percayalah ga bisa handle satu orang aja, butuh dua orang supaya Umar bisa dibilas dengan bersih.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat piknik ke pantai diantaranya :
1. Pakaian Anak dan juga orang tua.
Tentu pakaian anak nomer satu ya. Soalnya anak juga pasti mainan air dan pasir. Pastikan juga bawa handuk bersih dan juga minyak telon supaya ga masuk angin. Untuk orang tua sendiri sebaiknya dipersiapkan saja baju ganti ya mom. Menemani anak bermain pasir dan air pastinya harus all out dan pakain jadi basah dan kotor.
2. Makanan dan minuman.
Ini penting mom biasanya anak akan merasa lapar dan haus setelah bermain. Bisa saja beli di warung pantai. Tapi pasti lebih mahal dan belum tentu terjamin kebersihannya. Jadi lebih aman bila membawa bekal dan minuman sendiri.
3. Bawa mainan si kecil.
Supaya bisa mengawasi si kecil ada baiknya mainan kesayangannya dibawa. Ajak anak bermain pasir dan eksplor motorik kasarnya. Ga usah kuatir kotor kan bawa baju ganti. Serius dah tertawa bersama si kecil tanpa gadget, kotor kotoran, rasanya bahagia banget.
4. Bawa tikar.
Kalau di Pantai Alam Indah kota Tegal memang ada yang menyewakan tikar. Sewa tikar biasanya 5000 rupiah. Tapi ukurannya juga kecil sech. Akan lebih enak bila membawa sendiri sehingga lebih leluasa.
5. Plastik sampah.
Jadi mom meskipun sedang bersenang - senang jangan lupa ya sampah makanan dikumpulkan di plastik dan bisa dibuanh sampah. Pantai yang bersih tentu akan membuat kita sebagai pengunjung nyaman kan ya.

Nah itu tadi sedikit cerita saat Umar jalan jalan ke Pantai Alam Indah yang ada di kota Tegal.
Mudah - mudahan bisa bermanfaat ya mom...