Jumat, 30 September 2016

Selamat Ulang TAhun, Umar!




            Alhamdulillah hari ini (19/9/2016) Umar genap usia dua belas bulan. Jadi ceritanya saya mau nulis napak tilas saat saya mau melahirkan dulu. Yeah udah pernah di tulis di blog yang satunya, tapi mungkin bahasan kali ini sedikit lebih singkat dan dari sudut pandang lain.
            Jadi Umar dengarkanlah cerita bunda tentang mu selama setahun ini..
            Satu hal yang bunda ingat pas tanggal 18 pagi jam 9 pagi bunda lihat celana dalam  sudah banyak darah yang keluar. Kaya menstruasi dan bunda ga ngeh sama sekali. pantesan pas diajak jalan pagi bagian bawah senut-senut dan bunda ga sanggup buat jalan pagi dengan rute biasa sama abahmu. Bunda langsung cerita sama nenda, beliau bilang bunda harus ngitung kontraksi sesuai anjuran dr. Okta. Waktu itu hari Jumat nak, bunda akhirnyha banyak jalan dan mulai menghitung dalam satu jam berapa kali kamu kontraksi. Sayangnya kontarksinya cuman sebentar. Bahkan pas sore hilang sama sekali.
            Waktu itu malam hari saat bunda, abah, nenda dan kenda memeriksakan bunda ke klinik siti Hajar bertemu dengan dr.Okta. hal yang paling membuat aneh adalah berat badanmu kok dalam tiga hari bertambah jadi 4 kg nak!!!. Dan ternyata jalan lahir sudah pembukaan satu. Bu dokter pun bertanya akan melahirkan dimana. Harusnya nak, bunda “nginep” di klinik itu. Tapi bu dokter menawarkan untuk melahirkan di rumah sakit ibu dan anak yang lebih besar atas rujukan dia dan tetep pake BPJS.
            Bunda inget rasanya deg-degan bahagia sebentar lagi kita ketemu ya nak. Kami sempat pulang untuk mengambil tas dan meminta doa restu dari seluruh keluarga yang ada di rumah. Bahkan uyut sempet nangis nak mendoakan bunda agar sehat dan selamat semua. Sepanjang perjalanan ta henti bunda bersholawat meminta kemudahan dalam melahirkanmu.
            Ternyata sesampainya disana, tensi bunda naik nak!bunda sempat ga bisa bernafas karena sesak dan meminta agar senderan kasur ditinggikan saja. Waktu itu sempet di tensi hampir empat kali nak. Nenda dan kenda ijin pulang dan aba yang menemani bunda. Semalaman kami mendenmgar berbagai drama melahirkan karena saat itu kami di ruang bersalin. Aba kasian karena tidak nyaman dengan kursi penunggu, tidur sambil mengelus perut bunda (nanti kalau istrimu melahirkan juga harus ditemani ya nak!). Bunda pun tidak nyaman dengan kasur melahirkan. Rasanya ga enak banget nak!.
            Keesokan paginya nenda datang pagi-pagi dan aba pun pulang untuk beristirahat. Waktu itu rasanya bunda kelelahan karena susah tidur. Tensi bunda sedikit naik lagi padahal sempat turun. Bunda asyik ngobrol dengan Nenda, rasanya waktu itu best moment buat kami. Sampai Akhirnya Nndamu ijin keluar dan entah karena semalem kurang tidur, bundamu pun terlelap.
            Jam 11 pagi nak, saat bunda di bangunkan oleh nenda karena dr.Okta sudah datang. Beliau langsung bilang ke bunda “loh bu kok tensinya tinggi sekali..mikir apa bu?”. Dokter melihat catatan lab dan juga mengecek dalam. Saat itu bunda deg-degan juga karena memang sudah tidak ada kontraksi tapi masih ada pendarahan. Dan saat itu dokter memutuskan SC. Kaget plus sedih bunda nak. Rasanya kok ga rela karena bunda pengin melahirkan normal. Sampai akhirnya bunda nangis dan Alhamdulillah jadi tenang kembali.
            Aba dan beberapa keluarga datang nak memberikan dukungan dan mendoakan bunda. Operasi akan dilaksanakan sore hari. waktu itu bunda katanya kelihatan tenang bahkan sempat tidur karena memang entah kenapa bunda merasa lelah sekali.
            Singkat cerita bunda pun masuk ruang operasi. Saat akan mengeluarkanmu, bunda ingat bu dokter sempat kesulitan. Waktu itu bunda hanya berujar lirih “ayo nak bantu bu dokter, jangan gerak terus..Umar anak sholeh nurut ya..Bunda pengin ketemu Umar”. Pun dokter Anestesi pun akhirnya membantu mendorongmu nak. Sampai terdengar tangisan mu yang sangat keras bunda terus beruap Alhamdulillah. Bunda menangis karena rindu yang membunah ingin segera bertemu denganmu. Pun ketika perawat memperlihatkan wajahmu dan menyuruh bunda mencium Umar. Itu momen the best nak. Selamat Datang di Dunia Jagoanku.
            Dan ya seterusnya bundamu ini masih terus belajar sampai sekarang usiamu satu Tahun. Jadi anak yang sholeh, kebanggaan keluarga, Jadi Hamba Allah yang selalu berada di jalanNYA, jadi kesayangan RAsulullah..selaksa doa-doa penuh kebaikan bunda untukmu.