Sabtu, 26 Agustus 2017

7 Tips Mendongeng untuk Anak



             

Masa golden age pada anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat, mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh. Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca. Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran, maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.

 

            Kebiasaan mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan menambah kosa kata.

            Salah satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku tersebut. Tapi caranya gimana ya???


 

 

            Tenang bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk  Anak sesuai dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.

 

 Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada anak. 

Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.

 

 Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan lakukan improvisasi.  

Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya. Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan jalan cerita.

 

 Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih, tertawa, atau kaget.  Iya tau bunda bukan artis sinetron yang pinter acting. Tapi dengan bermain ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang bercerita. Agak lebay sech memang,  saya pun sering bermain ekspresi agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta gadget.

 

 Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi

 

 Perhatikanlah Intonasi Suara

Aturlah nafas dan perhatikan inoasi suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih hidup dan tidak membosankan.

 

 Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana. 

 Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini dilakukan agar anak tetap merasa happy dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.

 

  Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.  

Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri, saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan mandi (misalnya).

 

  Peka terhadap situasi. 

 Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan bahasanya.

 

Baca juga : Asyiknya Baca Buku

 

                Akan lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan. Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.

 

                Mudah – mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.

 

Sabtu, 12 Agustus 2017

salahkah Bunda nak?

Dear Umar...
Kali ini bunda ingin menuliskan surat untukmu. Surat yang mungkin bisa kau baca saat kau baca dan kau pahami 20 tahun yang akan datang.
Sayangku Umar..
Saat bunda menulis ini usiamu belum genap dua tahun nak. Bahkan kau belum bunda sapih dan masih ASI. Tapi usia dini ini Bunda terpaksa nak mengajak Umar bermain dengan para bu guru.
Umar marah sama bunda???
Dear Umar...
Bunda tahu secara teori parenting ada yang bilang sekolah usia dini tidak bagus buat otak dan kepribadianmu.
Tapi nak, bunda merasa jahat banget biarin umar ikut bund ke toko dan mainan semen paku. Kadang Umar rengek minta ikut ami kirim barang dan kepanasan. Bunda pun harus kerja demi bayar hutang masa lalu.
Maafkan bunda nak...
bila tidak bisa full membersamaimu..
Tidak selalu bisa menemanimu bermain dan tidak bisa selalu memelukmu saat tidur karena bunda harus lembur mengejar rupiah demi rupiah untuk masa depan Umar.
Salahkah bunda nak?
Dear Umar...
Mudah - mudahan selalu ada kenangan indah tentang keromantisan ibu dan anak.
Mudah -mudahan kamu selalu ingat bahwa "Unda ayang Umaar"