Kamis, 03 Desember 2015

Sebuah Cerita di Posyandu



            Jadi ceritanya hari Rabu kemaren, Umar ke Posyandu buat nimbang dan imunisasi BCG (teelaat memang ga usah di bahas yaaa…bunda macam apa aku iniii). Alhamdulillah berat Umar naik satu kg, sekarang beratnya 6,1 Kg. Tapi disana ada cerita menarik yang menurut bunda agak sedih.
            Pas Umar antri buat nunggu giliran imunisasi, ada kader gendong bayi yang kelihatan ringkih plus lemes banget. Kebetulan kader tersebut sedang berkonsultasi dengan bidan dan juga ibu sang bayi. Ternyata bayi itu habis di opname karena dehidrasi. Jadi ASI sang ibu keluarnya sedikit padahal udah minum ASIFIT, Jamu daun katuk dll. Tapi tetap ASI tidak keluar dengan lancar. Sang ibu keukeuh ga mau kasih sufor akhirnya bayi masuk rumah sakit dan di opname. Setelah diopname bayi tersebut akhirnya diberikan Sufor. Walaupun begitu bidan tersebut menyarankan untuk terus ditelateni memberikan ASI.
            Ibunya pun bercerita kalau putinggnya luka kalau menyusui. Akhirnya mau ga mau saya pun nimbrung. Iyes putting saya pun sempat berdarah dan bernanah selama satu minggu. Menyusui merupakan sesuatu yang menakutkan. Alhamdulillah tekad kuat demi Umar putingpun akhirnya sembuh. Itu pun atas saran dari seorang teman untuk terus menyusui karena nanti akan sembuh dengan ASI dan liur bayi.
            Kalau kata bidan bayi itu termasuk gizi buruk karena berat badannya di bawah garis merah. Padahal usianya hampir sama dengan Umar. Ikut sedih liat bayinya. Duh nak, terus bertahan ya.
            Akhirnya saya pun berpikir bahwa menjadi seorang ibu memang butuh sekali banyak membaca dan mendengar informasi. Saya pun sempat merasa bersalah karena Umar sempat terlambat imunisasi. Ini semua karena kebodohan saya yang tidak tahu tentang imunisasi.
            Ibu menjadi sumber cahaya bagi sang anak. Apalagi bila masih bayi yang sangat tergantung dengan sang ibu. Saya ga bisa bayangkan kalau ada ibu yang tidak tahu apa- apa dan akhirnya melakukan kecerobohan. Biasanya karena adat istiadat yang terkadang sudah tidak terlalu relevan. Contohnya tentang memberikan anak dibawah usia enam bulan. hal ini masih terjadi di daerah saya.
            Salah satu cara gampang untuk mendapatkan informasi adalah dengan bermasyarakat. Ikut kegiatan PKK yang biasanya memberikan informasi – informasi penting seputar wanita, anak dan rumah tangga. Kalau wanita modern adanya gadget sangat mempermudah informasi tersebut.
            Posyandu pun menjadi ajang pemberian informasi tentang kesehatan ibu dan anak. Ajang untuk bermasyarakat menjalin silaturahmi. Saya pun selalu menanti hari Rabu minggu pertama supaya segera bisa datang ke posyandu.
            Jadi buat para ibu jangan merasa ragu untuk datang ke posyandu. Banyak cerita dan informasi yang bisa kita dapatkan disana. Yuk ke posyandu mom..