Beberapa hari
yang lalu akhirnya keluarga kami melakukan tradisi sebar kacang. Tradisi ini
memang suatu yang lumrah di desa saya. Biasanya menjadi ajang yang paling
ditunggu oleh anak-anak kecil karena berebut kacang. Selain kacang biasanya
juga di campur dengan beberapa uang receh.
Oiya, saya
belum jelasin secara detail ya apa sech tradisi sebar kacang. Jadi sebar kacang
iu biasanya dilakukan bila seorang anak sudah dapat berjalan sendiri tanpa di
pegang oleh orang tua lagi. Biasanya balia usia di atas satu tahun yang telah
dapat melangkah sendiri tanpa di pegang oleh orang tua. Harapannya dengan sebar
kacang si anak akan semakin “gancang” (cepat) dalam melangkah. Saya sendiri sudah
cukup senang melihat perkembangan Umar yang kayanya tidak punya rasa takut. Setiap
kali jatuh saat berjalan, mau berusaha lagi. Mudah mudahan kelak menjadi anak
yang pantang menyerah ya nak.
Saya sendiri
sebenarnya tidak ada rencana untuk menyelenggarakan tradisi ini. Tapi karena
buyut Umar terus mendesak akhirnya sabtu kemarin nendanya membeli satu plastic besar
kacang untuk disebar. Ditambah ada saudara yang menyumbang permen untuk disebar.
Juga kebetulan ada rejeki sehingga saya tambahkan beberapa receh. Kami
sekeluarga sendiri melakukan tradisi niatkan saja untuk sedekah berbagi
kebahagiaan karena Umar sudah berani melangkah.
Tadinya saya
sempat was-was karena Umar sama sekali tidak mau di titah (latihan jalan
dipegang orang). Beda dengan saudaranya yang aktif sekali saat di titah. Banyak
orang yang bilang malah kebeneran kalau Umar tidak mau di titah jadi orang
tuanya tidak akan capek. Umar malah waktu itu lebih seneng panjatan. Semuanya berusaha
di panjat entah itu pagar rumah, tangga, meja, kursi bahkan terkadang pengin
panjat sepeda motor.
Umar pun
mulai belajar ya semau dia, pegangan di benda-benda sekitar dan kadang kalau
lupa akhirnya melangkah. Satu atau dua langkah jatuh, terus berdiri lagi begitu
seterusnya. Sampai akhirnya berani melangkah sendiri genap saat usia satu
tahun.
Karena Umar
mulai berani melangkah dan ukuran kaki yang semakin besar, rasanya saya perlu
mengganti skiddernya dengan sepatu. Kenapa
sepatu? Karena Umar memang mulai jarang saya gendong. Dia mulai ketagihan untuk
berjalan di aspal atau tanah. Kadang jadi khawatir juga kalau ada benda yang
dapat melukai kaki Umar.
Beberapa kali
masuk toko perlengkapan bayi untuk mencari yang jual sepatu anak branded terbaru ternyata tidak membuahkan hasil. Ada
yang kurang sreg karena ada beberapa hal yang harus saya perhatikan dalam
pemilihan sepatu Umar. Saya ingin sesuatu yang berkualitas dan nyaman di pakai.
Memang untuk ukuran balita biasanya akan cepat sekali berganti sepatunya. Tapi
siapa tahu karena branded dan bisa merawatnya dengan baik bisa di lungsurin buat
adiknya Umar (emak ga mau rugi).
Akhirnya
saya iseng buka MatahariMall.com saat semua pekerjaan sudah selesai. Inilah enaknya
belanja online bisa sambil leyeh-leyeh. Ternyata disana Jual Sepatu anak Branded Terbaru. Jadi saya pun berusaha untuk
memilih sepatu yang kira-kira sesuai dengan karakter Umar. Akhirnya pilihan pun
jatuh kepada sepatu sneaker lucu yang
dapat menyala. Insya Allah Umar dapat melangkah dengan aman di tanah atau aspal
karena ada sepatu yang melindungi kakinya.
Mudah-mudahan
Umar semakin kuat dalam melangkah. Terus melangkah nak, kemudian berlari kejar
semua cita-citamu.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMantap :D
BalasHapusmantap kak
BalasHapusJaket Parka Mango
mantapp
BalasHapusmotogp sindonews 2017
jangan menyerah
BalasHapus