Senin, 03 Oktober 2016

Teruslah Melangkah, Nak!




            Beberapa hari yang lalu akhirnya keluarga kami melakukan tradisi sebar kacang. Tradisi ini memang suatu yang lumrah di desa saya. Biasanya menjadi ajang yang paling ditunggu oleh anak-anak kecil karena berebut kacang. Selain kacang biasanya juga di campur dengan beberapa uang receh.
            Oiya, saya belum jelasin secara detail ya apa sech tradisi sebar kacang. Jadi sebar kacang iu biasanya dilakukan bila seorang anak sudah dapat berjalan sendiri tanpa di pegang oleh orang tua lagi. Biasanya balia usia di atas satu tahun yang telah dapat melangkah sendiri tanpa di pegang oleh orang tua. Harapannya dengan sebar kacang si anak akan semakin “gancang” (cepat) dalam melangkah. Saya sendiri sudah cukup senang melihat perkembangan Umar yang kayanya tidak punya rasa takut. Setiap kali jatuh saat berjalan, mau berusaha lagi. Mudah mudahan kelak menjadi anak yang pantang menyerah ya nak.

            Saya sendiri sebenarnya tidak ada rencana untuk menyelenggarakan tradisi ini. Tapi karena buyut Umar terus mendesak akhirnya sabtu kemarin nendanya membeli satu plastic besar kacang untuk disebar. Ditambah ada saudara yang menyumbang permen untuk disebar. Juga kebetulan ada rejeki sehingga saya tambahkan beberapa receh. Kami sekeluarga sendiri melakukan tradisi niatkan saja untuk sedekah berbagi kebahagiaan karena Umar sudah berani melangkah.
            Tadinya saya sempat was-was karena Umar sama sekali tidak mau di titah (latihan jalan dipegang orang). Beda dengan saudaranya yang aktif sekali saat di titah. Banyak orang yang bilang malah kebeneran kalau Umar tidak mau di titah jadi orang tuanya tidak akan capek. Umar malah waktu itu lebih seneng panjatan. Semuanya berusaha di panjat entah itu pagar rumah, tangga, meja, kursi bahkan terkadang pengin panjat sepeda motor.
            Umar pun mulai belajar ya semau dia, pegangan di benda-benda sekitar dan kadang kalau lupa akhirnya melangkah. Satu atau dua langkah jatuh, terus berdiri lagi begitu seterusnya. Sampai akhirnya berani melangkah sendiri genap saat usia satu tahun.
            Karena Umar mulai berani melangkah dan ukuran kaki yang semakin besar, rasanya saya perlu mengganti skiddernya dengan sepatu. Kenapa sepatu? Karena Umar memang mulai jarang saya gendong. Dia mulai ketagihan untuk berjalan di aspal atau tanah. Kadang jadi khawatir juga kalau ada benda yang dapat melukai kaki Umar.
            Beberapa kali masuk toko perlengkapan bayi untuk mencari yang jual sepatu anak branded terbaru ternyata tidak membuahkan hasil. Ada yang kurang sreg karena ada beberapa hal yang harus saya perhatikan dalam pemilihan sepatu Umar. Saya ingin sesuatu yang berkualitas dan nyaman di pakai. Memang untuk ukuran balita biasanya akan cepat sekali berganti sepatunya. Tapi siapa tahu karena branded dan bisa merawatnya dengan baik bisa di lungsurin buat adiknya Umar (emak ga mau rugi).
            Akhirnya saya iseng buka MatahariMall.com saat semua pekerjaan sudah selesai. Inilah enaknya belanja online bisa sambil leyeh-leyeh. Ternyata disana Jual Sepatu anak Branded Terbaru. Jadi saya pun berusaha untuk memilih sepatu yang kira-kira sesuai dengan karakter Umar. Akhirnya pilihan pun jatuh kepada sepatu sneaker lucu yang dapat menyala. Insya Allah Umar dapat melangkah dengan aman di tanah atau aspal karena ada sepatu yang melindungi kakinya.

            Mudah-mudahan Umar semakin kuat dalam melangkah. Terus melangkah nak, kemudian berlari kejar semua cita-citamu.
           

5 komentar: