Masa golden age pada
anak merupakan masa yang sangat krusial. Dimana sang anak akan melihat,
mendengar dan merekam segala sesuatu di otaknya lalu kemudian akan di contoh.
Salah satu kebiasaan yang bisa kita contohkan kepada anak adalah gemar membaca.
Dan itu dimulai bukan saat dia masuk sekolah tapi saat usia 0 tahun. Bayangkanlah
bila dia mulai dikenalkan dengan buku saat masuk sekolah yaitu buku pelajaran,
maka jangan heran bila anak jadi ogah buat baca.
Kebiasaan
mengenalkan buku kepada anak saat usia dini juga memberikan efek positif kepada
anak. Bagi bawah dua tahun dengan sering dibacakan cerita dalam buku, maka akan
menambah kosa kata.
Salah
satu cara agar anaktertarik dengan buku adalah dengan mendongengkan isi buku
tersebut. Tapi caranya gimana ya???
Tenang
bun, saya mau sharing 7 Tips Mendongeng untuk Anak sesuai
dengan Panduan Untuk Ayah dan Ibu yang ada di paket buku Best Seller
Halo Balita yang sudah saya praktekan ke Umar sebelum tidur atau di
waktu Umar memang pengin di bacakan buku. penasaran? yuk kita mulai bun.
Pilih tempat yang nyaman agar tercipta rasa tenang pada
anak.
Biasanya salah satu tempat yang paling nyaman adalah menjelang
tidur di atas kasur. Atau mungkin ada ruang favorit keluarga yang menjadi
temampat nyaman anak juga bsia dijadikan untuk mendongeng. Rasa nyaman akan
membuat sang anak mau mendengarkan atau minimal memperhatikan kita.
Hafalkan garis besar cerita, hayati pesan utamanya, dan
lakukan improvisasi.
Ini memang jadi PR banget ya. Tapi bila ingin mendongeng cerita
yang baik, sebagai pendongeng memang harus tahu isi dan pesan dari bukunya.
Sehingga kita tidak melulu melihat buku. Itulah kenapa untuk Halo Balita sangat
sedikit teks tulisannya. Agar anak tidak bosan dan orang tua bisa
berimprovisasi. Misalnya mengaitkan dengan kegiatan sehari – hari anak dengan
jalan cerita.
Libatkan perasaan orang tua sesuai cerita: marah, sedih,
tertawa, atau kaget. Iya tau bunda bukan artis sinetron yang
pinter acting. Tapi dengan bermain
ekspresi anak tidak akan bosan dan hanya menatap ibuk atau ayah yang sedang
bercerita. Agak lebay sech memang, saya pun sering bermain ekspresi
agar Umar masih konsentrasi dengan cerita saya alih – alih merengek minta
gadget.
Baca Juga : Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi
Perhatikanlah
Intonasi Suara
Aturlah nafas dan perhatikan inoasi
suara : kapan harus tinggi, rendah, kecil, besar,berat, cepat, lambat, dan lain
lain. Tentu semuanya harus di sesuaikan dengan ceritanya agar lebih
hidup dan tidak membosankan.
Sisipkan Humor untuk menyegarkan suasana.
Kalau saya pribadi biasanya dengan cara menggelitik umar
pura – pura menerkam. Atau memperagakan gerakan – gerakan lucu. Hal ini
dilakukan agar anak tetap merasa happy
dan juga betah untuk mendengarkan kita mendongeng.
Bangunlah suasana Interaktif dengan anak.
Misalnya saat saya mendongengkan Sali yang bisa mandi sendiri,
saya ajak umar buat menyebutkan peralatan mandi yang ada di buku. Jadi Umar pun
menambah kosakata baru. Dan karena hal ini bisa jadi anak terinspirasi oleh
dongeng yang kita ceritakan dan menjadi lebih baik lagi dalam urusan persiapan
mandi (misalnya).
Peka terhadap situasi.
Saat anak mulai mengantuk atau mulai bosan lebih baik jangan
diteruskan. Karena nantinya anak merasa dipaksa untuk mendengarkan. Umar
sendiri biasanya kalau sudah bosan akan lebih suka dia yang bercerita dengan
bahasanya.
Baca juga : Asyiknya Baca Buku
Akan
lebih baik lagi bila saat mendongengkan ada mediasi berupa boneka tanngan.
Sehingga ayah ibuk tidak mati gaya dan bisa lebih berekspresi. Umar sendiri punya
tiba boneka tangan Sali, saliha dan Kumi yang merupakan bonus dari HaloBalita. Oiya, kalau ayah dan ibuk
penasaran dengan Halo Balita boleh komentar ya.
Mudah
– mudahan tips ini bisa membantu ayah dan bunda dalam mendongengkan cerita
ya…ayok ayah ibuk luangkan waktu sejenak bersama anandanya untuk membacakan
buku atau mendongengkan sebelum tidur. #YukBacakanBukuLagi agar anak – anak
Indonesia memiliki tingkat baca yang tinggi dan mencintai buku.