Kamis, 23 Juni 2016

Fakta dan Cara Atasi Demam



            Assalamualaikum wr.wb
            Apa kabar mom’s? mudah-mudahan selalu sehat ya dan puasanya pun masih lancar jaya. Pengin cerita sedikit beberapa hari yang lalu Umar demam hampir empat hari. Suhunya tidak langsung tinggi sech mom’s tapi perlahan naik aja. Sempet agak panic sech takut kalau sampai 40 celsius. Alhamdulillah mentok sampai 38,5 C aja itu pun Umar masih mau minum ASI. Jadilah bundanya ga puasa dulu supaya ASI terjamin. Beruntungnya saya ingat beberapa tips dari grup Gesamun (Gerakan Sadar Imunisasi) dan juga hasil obrolan dengan beberapa mom blogger di grup telegram. Kebetulan ada salh seorang dokter disana jadi saling sharing. Jadi saya ga mau kalau informasi itu hanya untuk diri sendiri, jadi saya tulis saja fakta dan cara atasi demam. Siapa tahu bisa bermanfaat buat mom’s ya.

            Fakta Tentang Demam
            Nah untuk bisa menghadapi demam tentu kita harus tahu dulu tentang demam. Jangan sampai apa yang kita lakukan salah langkah dan justru memperparah keadaan. Jadi ternyata demam adalah ALARM bagi tubuh kita. Alarm ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita. Biasanya berupa virus yang menyebabkan infeksi. Suhu tubuh yang tinggi menrupakan suatu tanda bahwa daya tahan tubuh kita sedang bekerja.
            Demam sendiri ternyata merupakan mekanisme dalam tubuh untuk menyingkarkan virus yang menyebabkan infeksi dalam tubuh. kenapa? Karena virus akan mati dalam suhu yang tinggi dan akan berkembang biak justru di suhu yang rendah. Umumnya seseorang dikatakan demam bila memiliki suhu tubuh diatas 38,5 C dalam 24 jam. Nah ! untuk mengetahui suhu tubuh otomatis kita harus siap sedia thermometer di rumah ya mom’s. Karena jika tahu berapa suhu tubuh itu akan sangat membantu dalam tindakan selanjutnya.
Demam juga bukan berarti bahwa seseorang menderita penyakit yang parah ya. sekali lagi demam hanya salah satu tanda bahwa ada yang tidak beres dalam tubuh kita. Apalagi anak-anak dibawah satu tahun yang masih sangat rentan dengan penyakit. Terkadang kurang tidur pun bisa menyebabkan anak menjadi demam.Satu hal lagi yang harus diingat adalah pemberian obat penurun panas itu bukan untuk menormalkan suhu tubuh. Tapi hanya sedikit menurunkan suhu tubuh dan agar si anak menjadi nyaman.

Apa yang harus dilakukan?
Salah satu cara mengatasi demam adalah jangan panic dan selalu berpikir tenang. Itu sangat penting bagi seorang ibu. Cobalah untuk terus mengamati perilaku anak anda sambil terus memberikan minum agar tidak dehidrasi. Bagi bayi berikanlah ASI terus menerus. Jika anak masih mau minum itu merupakan pertanda baik bahwa anak kita masih dalam keadaan normal. Jika kemudian anak kita sering muntah atau diare maka cepat berikan oralit ya mom’s.
oiya! Jangan dulu berikan obat penurun panas jika panasnya belum terlalu tinggi. Karena sebenarnya tubuh sedang bekerja untuk mengobati demam dengan daya tahan tubuhnya.
Do & Don’t!
Ini sebenarnya tidak ada dalam brosur demam yang ada di file Gesamun. Tapi ini saya ambil saat ada diskusi tentang demam pada anak kebetulan disana ada juga dokter yang berkompeten menjawab pertanyaan para ibu-ibu.
·         Jangan kompres dengan air dingin! Tapi kompreslah dengan air hangat. Kompres tidak hanya di kening tapi juga di sekitar lipatan-lipatan tubuh. seperti ketiak,paha dan dagu.
·         Anak masih boleh mandi dengan air hangat selama memang sang anak masih aktif. Mandi dengan air hangat juga bisa membantu tubuh dalam membunuh virus.
·         Gunakanlah pakaian tipis agar sirkulasi udara lancar. Jangan beri selimut yang tebal atau kaos kaki.
Kapan Harus dibawa ke Dokter?
ü  Bila Bayi berusia kurang dari tiga bulan suhu diatas 38,0 C
ü  Bila bayi usia 3-6 bulan suhu diatas 38,5 C
ü  Bila bayi dan anak usia diatas enam bulan suhu tubuh diatas 40 C.
ü  Tidak mau minum dan itu pertanda sudah dehidrasi.
ü  Iritabel atau menangis terus menerus dan tidak bisa ditenangkan.
ü  Tidur terus dan susah dibangunkan
ü  Kejang
ü  Kaku kuduk leher
ü  Sesak nafas dan gelisah
ü  Terus menerus muntah dan diare
ü  Sakit kepala hebat (bila sang anak sudah dapat berbicara)
Jika ada salah satu tanda diatas maka segera ke dokter ya mom’s. Kalau memang sudah terlalu larut malam datang saja ke UGD untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sharing Mom blogger Kece
Seperti yang sudah disebutkan diatas saat Umar demam beberpa hari yang lalu saya sempat sharing dengan beberapa mom blogger. Beberapa menceritakan pengalamannya tentang mengahdapi anak demam. Jadi mba April Hamsa pernah bercerita bahwa dia justru akan khawatir bila sang anak pilek tapi badan tidak demam. Karena beliau percaya bahwa demam itu tidak berbahaya asalkan kita selalu memperhatikan perilaku sang anak. Dr. Dini salah satu momblogger pun bilang pada saat anak atau orang dewasa dan menggigil kedinginan jangan diberi selimut yang tebal walaupun masih terasa dingin. Karena lagi-lagi itu cara tubuh kita melawan penyakit yang ada dalam tubuh. Subhanallah ya Allah dalam menciptakan makhluknya.
Umar sendiri pernah mengalami suhu sampai 39 C lebih dan saat itu sudah jam sepuluh malam dan saya endirian di rumah. Saat orang tua pulang, saya memaksa untuk membawa Umar ke klinik karena wajahnya yang mulai memerah dan sangat panas. Benar saja sampai di klinik suhu justru sudah 40 C. beruntung Umar tidak kejang. Nakes langsung memberikan obat lewat dubur agar suhu bisa turun. Beruntung setelah tiga hari mulai turun dan kembali normal. Sehingga Umar tidak perlu tes darah.
Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat ya mom’s dan jangan lupa untuk sediakan thermometer agar kita bisa tahu langkah yang tepat dalam mengatasi demam. Oiya! Kalau mom’s sendiri ada cerita dalam mengatasi demam?yuk sharing!

23 komentar:

  1. iya ya, suka reflex kalo anak panas langsung di kompresnya sama air dingin. Ataupun kalo menggigil kita kasih selimut tebal.

    Ternyata salah semua yaa hehehe..

    Makasih mbaa sharing2nya yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama - sama mba...iya saya juga waktu itu baru tahu banget

      Hapus
  2. Untung Umar cpt diatasi ya Mba smga cpt sembuh ya..

    BalasHapus
  3. Jika anak demam atau kena panas pastilah bikin ortu panik bgt.klo aku setidaknya tunggu hingga 3 hari,jika tdk reda capcus ke dokter☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa kalau udah sampai tiga hari bawaannya pengin apel sama dokter huhuh

      Hapus
  4. Jika anak demam atau kena panas pastilah bikin ortu panik bgt.klo aku setidaknya tunggu hingga 3 hari,jika tdk reda capcus ke dokter☺

    BalasHapus
  5. Iya loh bahaya kalo ngompres pakai air dingin, bisa jadi kejang malah. Anakku yg sulung pernah suhu rumahnya sampai 41, gak kejang tapi warna muka udah merah. Langsung bawa ke dokter.

    BalasHapus
  6. dulu sewaktu ku juga msih kecil ituh juga suka dikasi kompress air hangat mbak. Lumayan buat pulihin tenaga.

    BalasHapus
  7. Kalau anak panas, aku utamakan juga skin to skin, mba. Jadi aku mandi dlu trus aku peluk anak. Biasanya anak juga ngerasa lebih nyaman mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaah makasih banget ya mba sarannya telat eeuuy baca komennya,,,

      Hapus
  8. Kalo anak panas langsung tempel bye bye fever, jarang kompres air dingin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kadang Umar juga langsung bye bye fever..itu juga perlu di bujuk

      Hapus
  9. Betul mbak. Perlu bgt informasi kaya gini apalagi yg punya anak diusia dengan demam :)

    BalasHapus
  10. Kalo kita demam aja rasanya ga karuan gimana anak-anak ya. Pantesan rewel mulu dan berimbas orang tua yang akhirnya cepet panik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau kata emakku mah anak jadi rungsang ga nyaman sama badannya..

      Hapus
  11. Dulu banget, saat Intan masih kecil, beberapa kali aku masih kompres pake air dingin, lho. Habis waktu bayinya Intan tuh, informasi belum sebanyak dan segampang ini diakses sih. Untung anaknya ga pa-pa. Hehe.

    Tentang menyelimuti anak saat demam, sampai saat ini aku perhatikan banyak orang tua yang masih melakukannya, terutama yang tinggalnya jauh di pedalaman [saat aku ke daerah untuk field visit], dan saat aku beritahu bahwa itu berbahaya, jawabnya apa coba, tapi selama ini anaknya malah sembuh, bu, jika diselimuti begitu. Hehe. Mungkin sosialisasi harus dilakukan secara intensive agar masuk dan mau dipahami dengan baik, ya. *Butuh kerjasama antara petugas kesehatan dan juga masyarakat, memang. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah - mudahan sekarang sudha mulai berkurang ya mba...apalagi informasi sudah semakin mudah di dapatkan

      Hapus
  12. Meski anak-anak mulai lewat balita, jika demam apalagi mulai dekat 38,5˚C, saya masih panik. Sampai-sampai sedia macam-macam obat demam minum sampai dubur,mulai dari Parasetamol, Ibuprofen bahkan Stesolid. Thanks ilmu demamnya ini, nice info.

    BalasHapus
  13. Iya, anak dema malah sebaiknya ga diselimuti, judulnya malah ngrukupi demam. Bukannya malah turun, demamnya ya tetap aja, lah ga bisa keluar demamnya :)

    BalasHapus
  14. aku di rumah belum punya termometer, mba. biasanya kalo demam dikit dan ga sembuh2 dalam 2 hari langsung ke klinik perintis, deket rumah. buat dicek apa karena salah makan atau sakit lainnya. semoga kita sekeluarga selalu sehat ya.

    BalasHapus
  15. Alhamdulillah sejak dulu sedia termometer di rumah, tapi sekarang hasna berontak kalo mau dicek, dan kalau diminumin obat pasti muntah. jadinya kudu pakai cara kompres dll. makasih sharingnya Mba.. Moga sehat2 ya Dek Umar..

    BalasHapus